Senin 12 Sep 2022 07:25 WIB

Moskow: Pasukan Rusia Serang Tentara Ukraina di Kharkiv

Rusia mengatakan pasukannya menembak posisi tentara Ukraina di wilayah Kharkiv

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Sebuah lubang penembakan di dekat gedung pemerintah daerah setelah roket menghantam alun-alun pusat kota Kharkiv, Ukraina, 29 Agustus 2022 di tengah invasi militer Rusia. Kharkiv dan daerah sekitarnya telah menjadi sasaran penembakan berat sejak Februari 2022, ketika pasukan Rusia memasuki Ukraina memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Foto: EPA-EFE/SERGEY KOZLOV
Sebuah lubang penembakan di dekat gedung pemerintah daerah setelah roket menghantam alun-alun pusat kota Kharkiv, Ukraina, 29 Agustus 2022 di tengah invasi militer Rusia. Kharkiv dan daerah sekitarnya telah menjadi sasaran penembakan berat sejak Februari 2022, ketika pasukan Rusia memasuki Ukraina memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya menembak posisi tentara Ukraina di wilayah Kharkiv dengan serangan berpresisi. Melalui media sosial, Ahad (11/9/2022) kementerian mengatakan serangan digelar pasukan penerjun, rudal, dan artileri.

Pernyataan ini tidak dapat diverifikasi secara mandiri. Sebelumnya dilaporkan Kementerian Pertahanan Inggris mengkonfirmasi keberhasilan serangan balik pasukan Ukraina di Kharkiv dalam 24 jam terakhir. Moskow meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.

Pertahanan garis depan Rusia tiba-tiba runtuh setelah pasukan Ukraina membuat perkembangan signifikan dalam serangan balasannya. Direbutnya Kota Izyum di Provinsi Kharkiv merupakan kekalahan terburuk Moskow sejak pasukannya mundur dari Ibukota Kiev bulan Maret lalu.

Ukraina menjadikannya sebagai titik balik dalam perang yang berlangsung selama enam bulan ini. Ribuan tentara Rusia yang kehabisan persediaan amunisi dan peralatan tempur mundur.

Rusia menjadikan Izium sebagai pangkalan logistik bagi salah satu operasi serangannya di wilayah Donbas di utara Ukraina yang terdiri dari  Donetsk dan Luhansk. Pada Sabtu (10/9) kantor berita pemerintah Rusia, Tass mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan telah memerintahkan pasukannya meninggalkan lokasi tersebut dan memperkuat operasi di tempat lain di Donetsk.

Tass menambahkan pejabat Rusia yang ditempatkan di Kharkiv mengajak warga melakukan evakuasi dan pergi ke Rusia untuk "menyelamatkan nyawa." Saksi mata menggambarkan kemacetan karena orang-orang meninggalkan wilayah yang diduduki Rusia.

Bila laporan ini terbukti benar dan dapat bertahan maka menjadi pukulan telak bagi Rusia. Badan intelijen Barat juga yakin Rusia sudah kehilangan banyak korban jiwa.

Selain itu juga menjadi kemajuan penting bagi Ukraina yang ingin menunjukkan pada Barat pasokan senjata mereka tidak sia-sia. Kiev ingin membuktikan mereka pantas untuk terus mendapat bantuan senjata.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan keberhasilan serangan balik terhadap Rusia menunjukkan Ukraina dapat mengalahkan pasukan Moskow. Tapi Ukraina masih membutuhkan lebih banyak senjata dari mitra-mitranya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement