REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan dia telah menjadi target pembunuhan. Dia menyebut orang-orang yang ingin membunuhnya adalah orang-orang yang juga sempat berusaha membunuh Wakil Presiden Argentina Christina Fernandez de Kirchner belum lama ini.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Spanyol Telecino pada Senin (12/9/2022), Fernandez mengungkapkan dia menyimpulkan bahwa dirinya menjadi target pembunuhan setelah tim penyidik yang mengusut kasus percobaan pembunuhan terhadap Christina Fernandez de Kirchner memperoleh informasi baru. "Pembicaraan para pelaku diketahui dan mereka mengatakan bahwa yang berikutnya adalah saya," katanya, merujuk pada tersangka Fernando Sabag Montiel dan Brenda Uliarte, yang telah didakwa.
Tim penyidik yakin, Uliarte dan Montiel merencanakan serta mengorganisasi percobaan pembunuhan terhadap de Kirchner. Kendati demikian, tuduhan itu dapat direvisi karena otoritas berwenang melanjutkan penyelidikan mereka. Karena ada informasi tentang rencana pembunuhan terhadapnya, Fernandez mengatakan dia harus berhati-hati atas keamanan pribadinya.
“Saya harus berhati-hati jika itu terjadi pada saya. Namun saya tidak bisa memisahkan diri dari rakyat,” ujarnya.
Menurut Fernandez, saat ini kondisi de Kirchner baik-baik saja. Namun dia menegaskan bahwa percobaan pembunuhan terhadap wakilnya itu merupakan peristiwa yang mengejutkan semua orang. Dia menilai sejak Argentina kembali ke sistem demokrasi, tidak ada kejahatan politik semacam itu.
Pada 1 September lalu, Christina Fernandez de Kirchner nyaris ditembak dari jarak dekat oleh seorang pria yang belakangan teridentifikasi sebagai Sabag Montiel. Peristiwa itu berlangsung saat de Kirchner melakukan kunjungan ke Recoleta, Buenos Aires. Meski sudah menarik pelatuk, tapi percobaan pembunuhan itu gagal karena senjata yang digunakan tiba-tiba mengalami disfungsi.