REPUBLIKA.CO.ID, SELANGOR -- Gelaran Grand Event Training ESQ di Malaysia berlangsung meriah dan khidmat dengan diikuti oleh kurang lebih seribu orang dari empat negara, yaitu Malaysia Brunei Darussalam, Singapura, dan Indonesia.
Acara yang berlangsung selama tiga hari di Shah Alam Convention Center (SACC) Selangor, Malaysia pada 10-12 September 2022 itu dibuka langsung oleh Ketua Mufti Muzakarrah Fatwa Kebangsaan Malaysia, Datok Nooh Gadut.
Dalam kesempatan itu, Datok Nooh Gadut juga memimpin doa dan memberikan sambutan dalam training ESQ tersebut.
"Dalam hidup ini tidak ada yang tidak diuji oleh Allah. Semua ada ujian-ujiannya. Oleh sebab itu, penyelesaiannya bisa dengan sabar, kemudian bertawakal kepada Allah dan kita berserah kepada-Nya. Oleh sebab itu, Allah telah mengingatkan kepada kita dalam banyak perkara. Mau seperti apa keadaan kita saat ini, kita kembalikan semuanya kepada Allah," kata Datok Nooh Gadut.
Ia mengungkapkan, saat ini usianya menuju 76 tahun. Selama hidup, ia mempunyai falsafah tersendiri, yakni 'Semua hal yang positif mesti diterima dengan positif. Dan, semua hal yang negatif kita terima dengan positif'. Pada akhirnya, kata sia, insya Allah semuanya akan bernilai positif.
"Apa pun penyelesaian yang dapat diandalkan, yang terbaik adalah pendidikan, dakwah, dan sebaran islam. Maka, ESQ berperan dalam hal ini," ujar dia.
Selain Ketua Jawatankuasa Muzakarah Majlis Kebangsaan Malaysia Datok Nooh Gadut, hadir juga Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamid selaku Presiden UMNO (United Malay National Organization) sebagai peserta pelatihan.
Kemudian, para peserta yang hadir dari berbagai kalangan seperti dari Yayasan Nur Inspirasi, Raudhatul Sakinah, Institut Koperasi Malaysia, KOOP SAHABAT, FGV Security, KULIM, VFive, AKPK, MSM, Ranhill Capital Sdn Bhd, Micro CTL Automation, Jelita Wardrobe, De'Xandra, KPJ Sentosa, KPJ Healthcare Berhad HQ, Minda Traffic, Kumpulan Karangkraf.
Sementara itu, Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian tampak semringah dengan kehadiran para tokoh besar tersebut beserta jajarannya, tentu peserta pelatihan sekalian.
"Terima kasih para ulama dan tokoh yang hadir mendukung 1.000 rakyat Malaysia untuk training," ucapnya.
Ary mengungkapkan, selama 17 tahun ia bolak-balik ke Malaysia dan mendidik lebih dari 150 ribu lebih rakyat Malaysia, ia menemukan empat hal.
"Malaysia fokus ke pembangunan SDM, keinginan belajar yang kuat, semangat wirausaha yang tinggi tanpa gengsi, hormat dan menjaga adab kepada guru sehingga menjadi berkah," kata dia.
Untuk itu, Ary coba membuka rahasia bagaimana cara untuk menjawab tiga hal yang dicari manusia yaitu siapa saya, di mana saya, dan mau kemana saya. Karena menurutnya, jika tiga kunci ini terjawab maka kita akan dapat tiga hal yaitu kebahagiaan, ketenangan, kejayaan.
"Jika kita ingin bahagia, pertama kita harus bereaksi terhadap kecenderungan kita untuk mengikuti garis perlawanan yang paling sedikit, kecenderungan yang menyebabkan kita tetap apa adanya. Atau melihat terutama pada kegiatan kegiatan di luar diri kita untuk apa yang akan memberikan dorongan baru untuk hidup kita. Saya kutip dari kata kata Piere Teilhard De Cardin," kata Ary Ginanjar .
"Do you remember this? Perjalanan terjauh manusia bukanlah perjalanan tinggi ke angkasa atau menyelam ke dalam samudra, tetapi perjalanan ke dalam jiwa," lanjutnya mengutip Jules Verne.