REPUBLIKA.CO.ID, NUR SULTAN -- Kazakhstan menjadi negara pertama yang dikunjungi Presiden China Xi Jinping sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada awal 2020. Orang nomor satu di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu tiba di Nur Sultan, Kazakhstan pada Rabu (14/9/2022) untuk melakukan kunjungan kenegaraan.
Sebagai mitra strategis komprehensif permanen China, Kazakhstan merupakan jembatan yang menghubungkan China dengan Asia Tengah dan Eropa, menurut pejabat China seperti dikutip media setempat. Di negara itulah Presiden China pertama kali mengusulkan Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) pada 2013.
Pada tahun itu pula Xi mengusulkan BRI pada kesempatan keduanya berkunjung di Jakarta. Kedatangan Xi di Bandara Internasional Nur Sultan Nazarbayev pada Rabu sore disambut Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev yang didampingi para pejabat seniornya.
Tahun ini menandai 30 tahun hubungan diplomatik China-Kazakhstan. Setelah bertahan menghadapi berbagai perubahan dan waktu yang terus berlalu, hubungan China-Kazakhstan makin kokoh. Demikian tulis Xi dalam artikelnya yang dimuat media Kazakhstan.
Ia akan melakukan diskusi mendalam dengan Presiden Tokayev mengenai kelanjutan kemitraan strategis komprehensif China-Kazakhstan dan bagaimana meningkatkan kerja sama yang menguntungkan kedua negara. Dari Kazakhstan, Xi akan melanjutkan kunjungan kenegaraanke Uzbekistan kemudian menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Di sela-sela KTT tersebut, Xi bakal bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi.