Kamis 15 Sep 2022 06:35 WIB

Ukraina Sepakat Pasok Gas ke Amerika Serikat

Cadangan gas musim dingin Ukraina diperkirakan 15 juta meter kubik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Kapal LNG (liquified natural gas). Ukraina sepakat untuk memasok 2 juta meter kubik gas alam ke Amerika Serikat pada kuartal keempat 2022 dan tiga bulan pertama 2023.
Foto: Business Wire
Kapal LNG (liquified natural gas). Ukraina sepakat untuk memasok 2 juta meter kubik gas alam ke Amerika Serikat pada kuartal keempat 2022 dan tiga bulan pertama 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kantor berita Rusia, Interfax melaporkan Ukraina sepakat untuk memasok 2 juta meter kubik gas alam ke Amerika Serikat pada kuartal keempat 2022 dan tiga bulan pertama 2023. Interfax mengutip perdana menteri Ukraina.

"Kini kami melihat keberhasilan melewati musim dingin, kami melihat cadangan yang cukup," kata Denys Shmyha seperti dikutip Interfax, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan cadangan gas musim dingin Ukraina diperkirakan 15 juta kubik meter setelah kesepakatan dengan AS. Ukraina juga dilaporkan mendapatkan alokasi bantuan baru dari Dana Moneter Internasional.

Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan ia dan Presiden Ukraina  Volodymyr Zelenskyy sepakat mengeksplorasi cara untuk memperluas dukungan IMF ke negara yang sedang berperang itu. Serta membangun program pendanaan penuh.

Dalam acara yang digelar Center for Global Development, Georgieva mengatakan ia dan Zelenskyy mengatakan perwakilan IMF akan bertemu dengan pemerintah Ukraina pekan depan. Mereka akan "membuka jalan untuk memperdalam kerjasama."

Ia mengatakan IMF juga sedang bekerja untuk memastikan dewan menyetujui proposal untuk memperluas bantuan darurat untuk Ukraina dan negara lain yang mengalami masalah neraca yang tidak seimbang karena perang Rusia di Ukraina.

Georgieva mengatakan "jendela makanan darurat" baru dalam Rapid Financing Instrument IMF akan memberikan Ukraina jumlah yang sama yang diberikan pada bulan Maret lalu sebesar 1,4 miliar dolar.  Dana itu diberikan tidak lama setelah Rusia menggelar invasi ke negara tetangganya itu.

"Pertama-tama kami membahas bagaimana kami bisa segera membantu Ukraina," katanya, Selasa (13/9/2022). Ia menambahkan kebutuhan Ukraina bertambah sejak bantuan pendanaan yang pertama.

"Kedua kami membahas keterlibatan jangka panjang dengan Ukraina dan bagaimana kami dapat membangun sebuah program yang dapat bermanfaat secara komprehensif pada Ukraina, membangun program pendanaan penuh," katanya. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement