REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Tim penyelamat Yordania menggelar pencarian di hari kedua untuk mencari penyintas di reruntuhan gedung ambruk di Kota Yaman. Pemerintah mengatakan sejauh ini sudah sembilan orang yang terkonfirmasi meninggal dunia.
Setidaknya terdapat 25 orang di dalam gedung ketika gedung di distrik Webdeh, Amman ambruk, Selasa (13/9/2022) lalu. Tim penyelamat pertahanan sipil menelusuri puing-puing gedung pada Rabu (14/9/2022) malam.
Mereka berjalan di atas sisa-sisa atap dan mengangkat puing-puing untuk mencari penyitas. Sejauh ini sudah satu lusin lebih yang telah dievakuasi, sumber rumah sakit mengatakan beberapa orang mengalami luka serius.
Sebelumnya pemerintah mengatakan mereka yakin setidaknya sepuluh orang masih terjebak di reruntuhan gedung dan beberapa diantaranya mungkin masih hidup.
Kepala pertahanan sipil Hatem Jaber mengatakan operasi penyelamatan dan pencari akan dilanjutkan sampai tidak ada harapan ada penyintas yang akan ditemukan. Ia menambahkan terdapat 350 penyelamat yang terlibat serta drone dan anjing polisi.
Sumber rumah sakit mengatakan bayi berusia 5 bulan yang berhasil diselamatkan dalam kondisi stabil. Perdana Menteri Bisher al Khasawneh memerintahkan penyelidikan sementara pemerintah menyalahkan kondisi bangunan yang rusak.
Sumber peradilan mengatakan jaksa umum membuka kasus pidana terhadap kontraktor yang melakukan menggalian di dalam gedung beberapa hari sebelum gedung itu ambruk. Mereka juga menyelidiki pemilik gedung.