Sabtu 17 Sep 2022 21:00 WIB

Hamas Kutuk Serangan Israel ke Bandara Damaskus Suriah

Hamas berupaya memulihkan hubungan dengan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Bandara Damaskus. Bandara Internasional Damaskus di Suriah mengalami kerusakan signifikan pada infrastrukturnya akibat serangan udara Israel.
Foto: Wikipedia
Bandara Damaskus. Bandara Internasional Damaskus di Suriah mengalami kerusakan signifikan pada infrastrukturnya akibat serangan udara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok Hamas mengutuk serangan udara Israel ke Bandara Internasional Damaskus, Suriah, Sabtu (17/9/2022). Pembelaan yang ditunjukkan Hamas mengindikasikan intensi mereka untuk memulihkan hubungan dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

“Serangan terhadap Suriah merupakan perpanjangan dari agresi Israel di seluruh wilayah,” kata juru bicara Hamas Hazem Qassem, dilaporkan laman Jerusalem Post.

Baca Juga

Hubungan antara Hamas dan rezim Bashar al-Assad memburuk tak lama setelah konflik sipil di Suriah pecah pada 2011. Sejumlah pemimpin Hamas, termasuk mereka yang berbasis di Suriah, menolak berpihak pada rezim Assad dalam konfrontasinya dengan kelompok oposisi bersenjata. Pada 2012, kantor Hamas di Suriah ditutup. Para pemimpin Hamas yang berada di negara tersebut kemudian pindah ke Qatar.

Israel telah melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Damaskus, Suriah, Sabtu (17/9) dini hari. Selain menyebabkan kerusakan pada fasilitas, serangan tersebut turut menewaskan lima tentara Suriah.

Kementerian Pertahanan Suriah lewat situsnya mengungkapkan, serangan udara Israel ke Bandara Internasional Damaskus terjadi sekitar pukul 00:45 waktu setempat. Mereka mengatakan, rudal-rudal ditembakkan dari arah timur laut Danau Tiberias. “Agresi itu menyebabkan kematian lima tentara dan beberapa kerusakan material,” kata seorang sumber militer dilaporkan kantor berita Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA).

Menurut sumber diplomatik dan intelijen regional yang dikutip Reuters, Israel memang sedang mengintensifkan serangan ke bandara-bandara di Suriah. Menurut mereka, Tel Aviv ingin mengganggu peningkatan penggunaan rute pasokan udara Iran untuk mengirimkan senjatanya di Suriah dan Lebanon, termasuk kelompok Hizbullah.

Pada 31 Agustus lalu, Israel dilaporkan melancarkan serangan roket ke Bandara Internasional Aleppo.  Ledakan keras terdengar di segenap penjuru kota tersebut. Menurut SANA, serangan itu tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Namun terdapat kerusakan material. SANA tak menjelaskan detail kerusakan akibat hantaman roket tersebut.

Menurut kelompok The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), terdapat empat roket yang menghantam landasan pacu bandara Aleppo dan gudang di sekitarnya. SOHR menduga, gudang tersebut berisi roket yang dikirimkan Iran untuk militer Suriah.

Pemerintah Israel tak merilis komentar resmi terkait serangan ke bandara internasional Aleppo. Pada 10 Juni lalu, Israel melancarkan serangan ke Bandara Internasional Damaskus. Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suriah, landasan pacu bandara mengalami kerusakan di beberapa titik akibat serangan tersebut. 

Serangan udara Israel juga menghantam gedung terminal kedua bandara. “Akibat kerusakan ini, penerbangan masuk dan keluar melalui bandara (Damaskus) ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Kemenhub Suriah dalam sebuah pernyataan pada 11 Juni lalu.

Itu merupakan serangan pertama Israel yang menyebabkan penangguhan operasi di Bandara Internasional Damaskus. Selama beberapa tahun terakhir, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara ke Suriah. Namun Tel Aviv jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.

Kendati demikian, Israel telah mengakui bahwa mereka membidik pangkalan kelompok militan sekutu Iran, seperti Hizbullah Lebanon, yang telah mengirim ribuan kombatan untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement