REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Under-Secretary-General for Humanitarian Affairs and Emergency, Martin Griffiths di New York, Amerika Serikat (AS), Senin (19/9/2022) waktu setempat. Keduanya membahas implementasi pasokan pangan global atau Black Sea Grain Initiative (BSI) dan perkembangan di Myanmar.
"Retno menekankan pentingnya implementasi BSI terutama untuk membantu negara berkembang dalam mengamankan pasokan pangan dan pupuk untuk rakyatnya," ujar pernyataan Kemenlu RI, Selasa (20/9/2022).
Sementara itu Griffiths menyampaikan beberapa perkembangan terkait gandum yang telah berhasil diekspor dari Rusia. "Retno kembali menekankan pentingnya ekspor pangan dari Ukraina, dan gandum serta pupuk dari Rusia, agar dapat mencapai negara-negara berkembang," kata pernyataan itu.
Komunikasi Retno dengan Griffiths sudah terjalin secara regular sejak awal dampak pangan dirasakan akibat terjadinya perang di Ukraina. Komunikasi intensif juga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kiev dan Moskow pada akhir Juni lalu.
Selain membahas implementasi BSI, Retno dan Griffiths Juga membahas mengenai bantuan kemanusiaan di Myanmar. Keduanya sepakat bantuan kemanusiaan harus dipastikan diterima oleh semua rakyat Myanmar yang memerlukannya tanpa diskriminasi.
"Keduanya juga sepakat untuk melakukan sinergi mengenai bantuan kemanusiaan dari ASEAN dan PBB kepada Myanmar," kata pernyataan Kemenlu RI.
Keduanya juga membahas mengenai Afghanistan utamanya situasi kemanusiaan di Afghanistan yang tidak membaik. Griffiths menyambut baik peran Indonesia dalam memajukan komunikasi dengan ulama di Afghanistan dan mendorong pemajuan hak pendidikan bagi perempuan di Afghanistan.