REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bertemu dengan menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan di New York, Senin (19/9/2022). Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pertemuan ini pembicaraan langsung pertama dua negara bertetangga sejak bentrokan mematikan pada bulan ini.
Pekan lalu Armenia dan Azerbaijan sepakat menggelar gencatan senjata mengakhiri kekerasan selama dua hari yang berkaitan dengan sengketa di Nagorno-Karabakh. Dua negara bekas bagian Uni Soviet itu telah bersengketa selama puluhan tahun.
Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain, pertempuran itu menewaskan 170 tentara. Bentrokan ini juga dapat menyeret Turki yang merupakan pendukung utama Azerbaijan dan Rusia sekutu utama Armenia.
Blinken mempertemukan Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov di pertemuan sela Majelis Umum PBB. Ia menekankan pentingnya mencegah pertempuran dan kembali ke proses damai.
"Mereka membahas langkah berikutnya, dan Menteri mendorong kedua belah pihak bertemu lagi sebelum akhir bulan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price dalam pernyataannya Selasa (20/9).
Sebelum menjamu para menteri luar negeri itu, Blinken mengatakan Washington "mendorong fakta pertempuran telah mereda dan tidak ada aksi militer tambahan dalam beberapa hari terakhir."
Pertempuran yang terjadi dari 12 hingga 14 September itu merupakan bentrokan paling mematikan sejak perang enam hari pada tahun 2020 yang menewaskan ribuan orang. Azerbaijan mendapatkan banyak wilayah dalam perang di Nagorno-Karabakh dua tahun lalu itu.