Selasa 20 Sep 2022 20:15 WIB

Persaudaraan Italia Tangguhkan Kandidat yang Puji Hitler

Calogero Pisano delapan tahun yang lalu memuji Hitler sebagai negarawan hebat

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Bendera Italia
Bendera Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Partai Persaudaraan Italia yang diprediksi memenangkan pemilihan nasional akhir pekan mendatang menangguhkan salah satu kandidatnya karena yang bersangkutan kedapatan pernah memuji diktator Nazi Adolf Hitler di internet.

Partai Persaudaraan Italia berakar dari kelompok neo-fasis yang dibentuk setelah Perang Dunia II tapi ketuanya Giorgia Meloni diperkirakan akan menjadi perdana menteri berikutnya. Ia menjaga jarak dari kelompok ekstrem kanan dan mengatakan partainya berhaluan konservatif biasa.

Namun kritikus mengatakan simpatisan fasisme masih ada di antara pejabat partai. Pekan lalu surat kabar La Repubblica mempublikasikan komentar daring Calogero Pisano delapan tahun yang lalu di mana ia memuji Hitler sebagai "negarawan yang hebat."

Pada 2016 lalu Pisano yang ikut pemilihan di Pulau Sisilia juga memuji seseorang yang mendefinisikan Meloni sebagai "fasis modern." Dalam unggahan itu ia menulis Persaudaraan Italia "tidak pernah menyembunyikan ideal sebenarnya."

Unggahan itu memicu kemarahan masyarakat Yahudi Italia.

"Gagasan orang yang memuji Hitler bisa duduk di parlemen sebelah benar-benar tidak bisa diterima," kata ketua masyarakat Yahudi di Roma, Ruth Dureghello, Selasa (20/9/2022).  

Merespon kontroversi itu Persaudaraan Italia mengatakan mereka telah menangguhkan Pisano. "Sejak saat ini, Pisano tidak lagi mewakili (partai) di tingkat mana pun," kata Persaudaraan Italia dalam pernyataannya.

Pisano sudah meminta maaf. "Bertahun-tahun yang lalu saya menulis sesuatu yang jelas salah," katanya di Facebook, ia menambahkan ia telah menghapus unggahan tersebut.

Persaudaraan Italia diperkirakan akan menjadi partai tunggal terbesar dalam pemungutan suara 25 September mendatang. Partai itu memimpin aliansi partai sayap kanan untuk meraih kemenangan besar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement