Rabu 21 Sep 2022 06:55 WIB

Taliban Ganti Menteri Pendidikan Afghanistan

Sistem pendidikan Afghanistan telah menjadi sorotan sejak Taliban mengambil alih.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Sebuah ruang kelas sekolah Syiah Hazara kosong di Kabul, Afghanistan, Minggu, 31 Juli 2022. Pemimpin tertinggi Taliban mengeluarkan perintah untuk mengumumkan perombakan beberapa posisi nasional dan provinsi pada Selasa (20/9/2022), termasuk menteri pendidikan.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Sebuah ruang kelas sekolah Syiah Hazara kosong di Kabul, Afghanistan, Minggu, 31 Juli 2022. Pemimpin tertinggi Taliban mengeluarkan perintah untuk mengumumkan perombakan beberapa posisi nasional dan provinsi pada Selasa (20/9/2022), termasuk menteri pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin tertinggi Taliban mengeluarkan perintah untuk mengumumkan perombakan beberapa posisi nasional dan provinsi pada Selasa (20/9/2022). Pergantian yang dilakukan termasuk menggantikan menteri pendidikan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid merilis daftar perubahan kabinet. Dia mengatakan, bahwa perubahan itu atas perintah pemimpin spiritual tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada yang berbasis di Kandahar, provinsi selatan yang merupakan tempat kelahiran gerakan tersebut.

Baca Juga

Salah satu yang diganti adalah pejabat Menteri Pendidikan Noorullah Munir akan digantikan oleh ketua dewan provinsi Kandahar Maulvi Habibullah Agha. Wakil Menteri Dalam Negeri Mullah Mohammad Mohsin akan ditunjuk untuk memimpin provinsi utara Panjshir menggantikan seorang gubernur provinsi yang akan ditugaskan kembali sebagai gubernur provinsi Logar timur. Taliban tidak memberikan alasan dalam melakukan reshuffle tersebut.

Sistem pendidikan Afghanistan telah menjadi sorotan sejak Taliban mengambil alih negara itu lebih dari setahun yang lalu. Kelompok itu sebagian besar telah melarang pendidikan anak perempuan ketika terakhir berkuasa dua dekade lalu tetapi mengatakan kebijakannya telah berubah.

Kementerian Pendidikan awalnya mengatakan, semua sekolah akan dibuka pada Maret, tetapi sekolah menengah untuk anak perempuan sebagian besar tetap tutup. Perubahan mendadak ini bahkan mengejutkan beberapa anggota Taliban dan membuat anak perempuan tidak dapat menikmati bangku pendidikan. Taliban sekarang mengatakan, sedang mengerjakan rencana untuk membuka sekolah menengah untuk anak perempuan tetapi belum memberikan kerangka waktu tertentu.

Taliban dan sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters, pekan lalu beberapa menteri telah berkumpul di Kandahar untuk rapat kabinet. Rapat tersebut langsung dipimpin oleh pemimpin tertinggi. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement