Kamis 22 Sep 2022 09:23 WIB

Mats Wilander Prediksi Dominasi Iga Swiatek di Tenis Putri

Musim ini Swiatek telah meraih tujuh gelar, termasuk dua gelar di Grand Slam.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Juara tenis tunggal putri AS Terbuka Iga Swiatek berpose di Top of the Rock, di Rockefeller Center New York, Senin, 12 September 2022, di New York.
Foto: AP/Yuki Iwamura
Juara tenis tunggal putri AS Terbuka Iga Swiatek berpose di Top of the Rock, di Rockefeller Center New York, Senin, 12 September 2022, di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis juara Grand Slam tujuh kali Mats Wilander memprediksi Iga Swiatek akan memenangkan dua Grand Slam lagi tahun depan. Swiatek diprediksi juga akan menyelesaikan musim 2023 dengan peringkat di posisi teratas.

Swiatek, 21 tahun, telah menikmati musim 2022 yang luar biasa. Musim ini, ia telah merebut tujuh gelar, termasuk gelar di Grand Slam Prancis Terbuka dan AS Terbuka.  Antara Februari dan Juli, Swiatek memenangkan 37 pertandingan berturut-turut.  

Baca Juga

"Saya pikir Iga Swiatek dengan 37 kemenangan berturut-turut di dua benua yang berbeda, di dua permukaan yang berbeda, saya pikir, ya, saya pikir Anda harus menyerahkannya kepadanya, terutama karena dia sekarang memenangkan dua (Grand Slam),” ujar Wilander di podcast Kick Serve Radio dilansir tennisworldusa, Kamis (22/9/2022). "Saya pikir Iga Swiatek akan dengan mudah tetap menjadi nomor satu di dunia pada akhir tahun depan."

Setelah musim 2021 berakhir, Swiatek menambahkan Tomasz Wiktorowski ke timnya. Di luar musim, Swiatek menekankan peningkatan pada lapangan keras dan itu telah terbayar secara besar-besaran pada tahun 2022.

Kini, Swiatek dianggap sebagai kekuatan dominan pada lapangan hard dan clay. Swiatek belum menemukan permainan terbaiknya di lapangan rumput dan meningkatkan permainan lapangan rumput pasti akan menjadi salah satu tujuan berikutnya. Tahun ini, Swiatek hanya tampil di Wimbledon.

Di Wimbledon, Swiatek mengalami kekalahan mengejutkan pada putaran ketiga dari Alize Cornet, kekalahan yang mengakhiri 37 kemenangan beruntun. Setelah kalah dari Cornet, Swiatek mengaku merasa rekornya bisa berakhir di Wimbledon. Tetapi bahkan tanpa performa Wimbledon yang kuat, Swiatek telah menikmati musim yang mengesankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement