Jumat 23 Sep 2022 00:21 WIB

Indonesia Trading House di Tokyo Fasilitasi UKM Ekspor

Indonesia Trading House menjadi wadah bagi UKM ekspor, terutama tujuan Jepang.

KBRI Tokyo melalui Indonesia Small and Medium Enterprises (SME) Center Tokyo berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Tokyo, BNI Tokyo, Garuda Indonesia Tokyo dan Pertamina Tokyo serta Japnas Sinergi Nusantara membentuk Indonesia Trading House di Tokyo, Rabu (21/9/2022).
Foto: KBRI Tokyo
KBRI Tokyo melalui Indonesia Small and Medium Enterprises (SME) Center Tokyo berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Tokyo, BNI Tokyo, Garuda Indonesia Tokyo dan Pertamina Tokyo serta Japnas Sinergi Nusantara membentuk Indonesia Trading House di Tokyo, Rabu (21/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KBRI Tokyo melalui Indonesia Small and Medium Enterprises (SME) Center Tokyo berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Tokyo, BNI Tokyo, Garuda Indonesia Tokyo dan Pertamina Tokyo serta Japnas Sinergi Nusantara membentuk Indonesia Trading House di Tokyo. Pembentukan Indonesia Trading House yang diinisiasi oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Jepang Heri Akhmadi ini bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan ekspor produk UKM Indonesia ke Jepang, khususnya dalam mengatasi permasalahan pergudangan dan isu logistik.

“Kendala utama bagi para UKM ekspor terutama tujuan ke Jepang adalah isu skala ekonomi dalam rangka meningkatkan daya saing. Kita harus mempunyai agregator dan konsolidator yang mampu mewadahi produk ekspor UKM. Wadah tersebut nantinya juga memberikan fasilitas logistik dan pergudangan bagi pemasaran produk UKM Indonesia ke Jepang,” ujar Dubes Heri dalam siaran pers, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga

“Untuk menjaga momentum tersebut dan mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Jepang khususnya produk UKM, perlu terus dilakukan langkah-langkah inovatif dan kolaboratif di antara seluruh pemangku kepentingan, baik pihak pemerintah maupun swasta. Diharapkan dengan dibentuknya Trading House ini yang akan bekerja sama dengan pelaku usaha Jepang dari sisi teknologi, walaupun baru fokus pada sektor perikanan dan produk-produk kerajinan tangan, akan mampu menjawab kendala di atas melalui langkah-langkah kolaboratif dan sinergi seluruh stakeholder,” tambah Heri. 

Ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang periode Januari-Juli 2022 tercatat sebesar 12,97 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat cukup signifikan dengan naik 45,24 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu Direktur Utama PT Japnas Sinergi Nusantara Henny Fauziyah Salman mengatakan untuk dapat masuk ke pasar Jepang, kuncinya adalah kolaborasi dengan pelaku usaha Jepang. khususnya dalam penyediaan gudang dengan teknologi khusus untuk produk perikanan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo Hilman Tisnawan, General Manager Bank BNI Tokyo Yudhi Zufrial, CEO Regional Garuda Indonesia Jepang Sony Syahlan dan perwakilan dari Pertamina Tokyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement