Kamis 29 Sep 2022 06:15 WIB

Korut Diprediksi Uji Coba Nuklir dalam Waktu Dekat

Korea Utara diprediksi uji coba nuklir antara 16 Oktober dan 7 November.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara dengan file gambar, terlihat di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 17 Agustus 2022. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintahnya tidak memiliki berencana untuk mengejar penangkal nuklirnya sendiri dalam menghadapi peningkatan kemampuan senjata nuklir Korea Utara, bahkan ketika Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah yang dicurigai ke arah laut dalam tampilan terbaru dari persenjataan yang berkembang.
Foto:

Korut menolak resolusi PBB. Korea Utara menilai resolusi PBB sebagai pelanggaran hak kedaulatan untuk pertahanan diri dan eksplorasi ruang angkasa. Pyongyang juga telah mengkritik latihan militer gabungan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan. Latihan ini dinilai sebagai bukti kebijakan permusuhan mereka.

Latihan tersebut juga telah dikritik oleh Rusia dan China, yang telah meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak meningkatkan ketegangan di kawasan itu. Rusia dan Cina juga menyerukan pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara.

Korea Utara melakukan sejumlah uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini. Termasuk rudal balistik antarbenua untuk pertama kalinya sejak 2017. Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan, mereka akan meningkatkan latihan bersama dan unjuk kekuatan militer untuk mencegah Pyongyang.

"Latihan pertahanan tidak akan mencegah uji coba rudal Korea Utara. Tetapi kerjasama keamanan AS-Korea Selatan membantu untuk mencegah serangan Korea Utara dan melawan paksaan Pyongyang, dan sekutu tidak boleh membiarkan provokasi menghentikan mereka dari melakukan pelatihan militer dan pertukaran yang diperlukan untuk mempertahankan aliansi," kata seorang profesor hubungan internasional di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement