REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kedutaan Besar AS di Rusia mendesak warganya untuk menahan diri dari bepergian ke Rusia, dan mereka yang sudah berada di sana agar segera pergi meninggalkan negara itu.
Dalam peringatan keamanan yang diterbitkan di website-nya, Kedubes AS mengatakan Moskow dapat memanggil orang-orang yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-AS untuk melakukan dinas militer.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial. Putin memanggil hingga 300 ribu tentara cadangan untuk ditempatkan ke Ukraina, di mana Moskow memulai "operasi militer khusus" pada Februari.
Kedutaan AS mengatakan pilihan penerbangan sangat terbatas saat ini, tetapi rute darat dengan mobil dan bus masih terbuka.
"Jika Anda ingin meninggalkan Rusia, Anda harus membuat persiapan sesegera mungkin. Kedutaan Besar AS memiliki batasan berat pada kemampuannya untuk membantu warga AS, dan kondisi, termasuk pilihan transportasi, mungkin tiba-tiba menjadi lebih terbatas.”
“Warga AS seharusnya tidak bepergian ke Rusia dan mereka yang tinggal di Rusia harus segera meninggalkan Rusia saat opsi perjalanan terbatas tetap ada," kata kedutaan AS.