REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN — Muncul opini di publik internasional bahwa normalisasi hubungan dengan Israel akan membantu perjuangan bebaskan Masjid Al-Aqsa, Benarkah demikian?
Kepala Blok Reformasi di Parlemen Yordania, Saleh Al-Armouti, menegaskan pada Jumat (30/9/2022) bahwa normalisasi Arab dengan Israel telah mendorong agresinya terhadap Masjid Al-Aqsa.
Berbicara kepada surat kabar Felesteen, Al-Armouti juga menyatakan bahwa kerjasama keamanan antara Otoritas Palestina (PA) dan pendudukan Israel mendorong agresi pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsa.
"Pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsa sama dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata dia dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (1/10/2022).
"Mereka melanggar semua perjanjian damai yang ditandatangani yang telah diabaikan Israel,” sambungnya
Menurut Al-Armouti, agresi Israel bertujuan untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun apa yang disebut kuil Yahudi di atas reruntuhannya.
Al-Armouti meminta negara-negara Arab untuk memutuskan hubungan mereka dengan pendudukan Israel dan mengusir duta besarnya "yang mengepalai misi intelijen".
Dia menyatakan bahwa pendudukan Israel berencana untuk menduduki seluruh wilayah. Hari ini, pendudukan Israel menggertak Palestina, dan besok, itu menggertak Yordania, Mesir, Libya, Suriah dan seterusnya.
Dia menyerukan untuk mengaktifkan resolusi internasional yang menyatakan Yerusalem sebagai kota Arab dan mereka yang memerintahkan Israel untuk menarik diri dari tanah yang diduduki pada 1967, dan mendesak dunia dan negara-negara Arab untuk segera bergerak melindungi Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Anggota parlemen Yordania ini juga menekan Palestina untuk mengaktifkan kembali perlawanan bersenjata, yang dibatalkan dari Piagam Nasional Palestina. "Karena Yerusalem tidak akan dibebaskan kecuali dengan perlawanan," kata dia.
Sumber: middleeastmonitor