REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan ia tidak melihat China akan menginvasi Taiwan dalam waktu dekat. Tapi pemerintah AS menilai China mencoba menjadikan aktivitas militernya di sekitar pulau itu sebagai sesuatu yang biasa.
Dalam wawancaranya dengan, CNN, Ahad (2/10/2022) Austin mengatakan AS sedang bekerja untuk membuka kembali jalur komunikasi dengan militer China demi memastikan keamanan di kawasan. Bulan lalu kapal tempur Angkatan Laut AS dan kapal fregat Kanada menggelar transit rutin ke Selat Taiwan.
Operasi ini yang digelar di tengah ketegangan militer antara Beijing dan Taiwan itu membuat China geram. China mengecam misi tersebut dengan mengatakan pasukannya "memperingatkan" kapal-kapal itu.
Beberapa tahun terakhir kapal tempur AS dan beberapa negara sekutu seperti Inggris dan Kanada rutin berlayar melewati Selat Taiwan. Aksi AS dan sekutu-sekutunya ini membuat China geram.
Dalam pernyataannya Angkatan Laut AS mengatakan kapal destroyer dengan rudal pemandu kelas Arleigh Burke dan kapal fregat Vancouver kelas Halifax Angkatan Laut Kanada menggelar transit melalui sebuah koridor di Selat Taiwan. Di luar perairan negara mana pun.
"Kerja sama seperti ini mewakili inti pendekatan kami pada keamanan dan kemakmuran kawasan," kata Angkatan Laut AS dalam pernyataannya, Rabu (21/9/2022).
China menganggap Taiwan salah satu provinsinya. Sudah lama Beijing hendak membawa kembali pulau itu di bawah kekuasaannya dan tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk melakukan itu. Pemerintah Taiwan menolak keras klaim kedaulatan China.
Taipei selalu menegaskan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan pulau yang dikelola dengan demokratis tersebut. China menggelar latihan militer terbesarnya di Taiwan setelah ketua House of Representative Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan pada bulan Agustus lalu.