REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban tewas akibat badai Ian naik menjadi lebih dari 80 jiwa hingga Ahad (2/10/2022) waktu setempat. Bertambahnya korban jiwa beriring dengan pemulihan di wilayah Florida dan Carolina yang diperkirakan menelan biaya puluhan miliar dolar AS.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat saat air banjir surut dan tim pencari bergerak lebih jauh ke daerah-daerah yang awalnya terputus dari dunia luar. Ratusan orang telah diselamatkan ketika pekerja darurat menyaring rumah dan bangunan yang terendam air maupun hanyut.
Setidaknya 85 kematian terkait badai telah dikonfirmasi sejak Ian menerjang Pantai Teluk Florida pada Rabu pekan lalu. Badai Ian masuk badai Kategori 4 dengan angin berkelanjutan maksimum 150 mil per jam (240 km per jam) saat itu.
Florida menyumbang semua kecuali empat dari kematian. Sejumlah 42 jiwa dihitung oleh kantor sheriff di pesisir Lee County, yang menanggung beban terberat badai ketika mendarat. Sementara 39 kematian lainnya dilaporkan oleh pejabat di empat kabupaten tetangga.
Ketua dewan komisaris daerah Lee County, Cecil Pendergrass mengatakan bahwa begitu daerah itu diperkirakan berada kemungkinan jalur pusat badai, perintah evakuasi diberikan. Meski begitu, beberapa orang memilih untuk tetap di rumah.
"Saya menghormati pilihan mereka," katanya pada konferensi pers. "Tapi saya yakin banyak dari mereka yang menyesalinya sekarang," imbuhnya.
Sementara pihak berwenang North Carolina mengatakan setidaknya empat orang tewas di sana. Tidak ada kematian segera dilaporkan di South Carolina ketika Badai Ian mendarat di sana pada Jumat.
Menerobos tanah sejak itu, Ian telah berkurang menjadi topan pasca-tropis yang terus melemah. Pusat Badai Nasional memperkirakan curah hujan yang lebih deras mungkin terjadi di sebagian Virginia Barat dan Maryland barat hingga Minggu pagi, dan banjir besar yang tercatat di Florida tengah.
Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden akan melihat kehancuran di Florida secara langsung pada Rabu mendatang. Keluarga Biden akan mengunjungi Puerto Rico pada Senin, di mana ratusan ribu orang masih tanpa listrik dua minggu setelah Badai Fiona menghantam pulau itu.