REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan lebih dari 200 ribu orang dilaporkan mengikuti mobilisasi militer. Berbicara pada pertemuan Kementerian Pertahanan di Ibu Kota Moskow, Selasa, Shoygu menginstruksikan para kepala militer untuk menyediakan pakaian, senjata, dan peralatan lain yang diperlukan bagi wajib militer.
Dia menginformasikan bahwa semua pendatang baru dilatih di enam pusat dan 80 tempat pelatihan. "Personel militer akan dikirim ke daerah pertempuran setelah pelatihan dan koordinasi tempur," kata Shoygu.
Dia mengatakan bahwa unit baru akan dicampur dengan tentara berpengalaman. Shoygu menyatakan banyak relawan yang datang ke komisariat militer, bersedia pergi untuk mengikuti kegiatan militer.
"Sangat penting untuk berhati-hati memenuhi setiap permintaan tersebut--untuk tidak menolak siapa pun kecuali ada alasan serius untuk itu," kata dia.
Pada 21 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial di negara itu, yang akan mempengaruhi sekitar 300.000 orang berusia 18-50 tahun.