REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri kabinet pemerintah Israel akan membahas prospek perjanjian garis perbatasan dengan Lebanon di ladang gas Laut Tengah yang disengketakan. Tapi, seorang pejabat senior mengatakan, Israel belum akan mengambil keputusan akhir dalam rapat itu.
Rancangan kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat itu mendapat sambutan cukup hangat dari pemerintah Israel dan Lebanon. Walaupun rancangan kesepakatan itu belum dirilis ke publik tapi sudah ada penolakan dari masing-masing negara yang teknisnya sedang berperang.
Deputi Menteri Luar Negeri Israel Idan Roll mengatakan kabinet bidang keamanan Israel yang biasanya menggelar forum rahasia mengenai urusan strategis akan rapat pada pukul 13.00 Greenwich Mean Time atau 20.00 WIB.
"Poin utama dalam kesepakatan, dan kami akan mempresentasikan urusan yang kami dukung," kata Roll pada stasiun televisi Ynet TV mengenai forum tersebut, Kamis (6/10/2022).
Ia menegaskan Israel belum memutuskan kesepakatan itu sudah final. "Masih ada protes, kesepakatan akan dibawa ke kabinet keamanan, kemudian akan dibawa ke kabinet (penuh), kemudian diajukan ke parlemen," katanya.