Jumat 07 Oct 2022 01:50 WIB

Kebakaran Hanguskan Puluhan Tenda di Kamp Pengungsi Suriah di Libanon

Puluhan tenda di kamp yang menampung pengungsi Suriah di Lebanon hancur terbakar

Rep: Mabruroh/ Red: Christiyaningsih
Seorang perempuan pengungsi Suriah di kamp pengungsi informal, di kota Bhannine di kota utara Tripoli, Lebanon, Selasa, 13 April 2021.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Seorang perempuan pengungsi Suriah di kamp pengungsi informal, di kota Bhannine di kota utara Tripoli, Lebanon, Selasa, 13 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Puluhan tenda di sebuah kamp yang menampung pengungsi Suriah di Lebanon hancur dalam kebakaran. Kebakaran yang terjadi pada Rabu (5/10/2022) mengakibatkan 65 tenda terbakar.

Dilansir Al Araby pada Kamis (6/10/2022), Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan 65 tenda dibakar di Kamp Arsal du daerah Lembah Beqaa di Lebanon. Pekerja pertahanan sipil membutuhkan waktu berjam-jam untuk memadamkan kobaran api. 

Baca Juga

Surat kabar Lebanon L'Orient Le Jour memberikan angka yang lebih tinggi. Media itu menyebut ada 93 tenda yang terbakar. Kebakaran tersebut juga mengakibatkan pengungsi menderita luka ringan. Para pekerja pertahanan sipil dapat sepenuhnya memadamkan api.

Puluhan ribu pengungsi Suriah tinggal di kamp Arsal dalam kondisi yang sangat buruk dan pemerintah Lebanon tidak mengizinkan mereka membangun struktur yang akan melindungi mereka. Kondisi di kamp menjadi sangat keras dengan awal musim dingin. Krisis ekonomi Lebanon yang parah juga memperburuk situasi dengan banyak pengungsi Suriah mencoba meninggalkan negara itu.

Bulan lalu sejumlah pengungsi Suriah, Palestina, dan Lebanon tenggelam di lepas pantai Suriah ketika kapal mereka, yang berangkat dari Lebanon, terbalik. Ada peningkatan rasisme terhadap pengungsi Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Banyak politisi menyerukan pemulangan paksa meskipun organisasi hak asasi manusia memperingatkan bahwa pengungsi Suriah dapat menghadapi penangkapan, penyiksaan, dan eksekusi jika mereka mencoba untuk kembali ke rumah.

Presiden Lebanon Michel Aoun, yang sebelumnya mengancam akan mendeportasi warga Suriah dan menolak seruan untuk mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat Lebanon, meminta Uni Eropa untuk membantu Lebanon dalam memulangkan pengungsi Suriah. Dia berbicara setelah pertemuan dengan Komisaris Uni Eropa untuk Lingkungan dan Pembesaran, Oliver Varhelyi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement