REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional memberikan bantuan darurat senilai 1,3 miliar dolar AS ke Ukraina melalui program bantuan krisis pangan yang baru. Paket tersebut akan membantu memenuhi kebutuhan neraca pembayaran yang mendesak, dan memainkan peran katalis untuk dukungan keuangan masa depan dari kreditur dan donor Ukraina.
“Skala dan intensitas perang Rusia melawan Ukraina yang dimulai lebih dari tujuh bulan lalu telah menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan penderitaan ekonomi. PDB riil diproyeksikan berkontraksi sebesar 35 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021 dan kebutuhan pembiayaan tetap sangat besar," ujar pernyataan IMF, dilansir Alarabiya, Sabtu (8/10/2022).
IMF mengatakan, pihak berwenang Ukraina layak mendapatkan kredit besar karena telah mempertahankan tingkat stabilitas keuangan makro yang penting. Sementara itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, kebijakan utama telah diarahkan untuk menjaga pengeluaran prioritas dan menjaga stabilitas keuangan.
"Kredit dan donor telah mengisyaratkan bahwa mereka berniat untuk terus mendukung Ukraina secara finansial dan membantu mencapai jalur pertumbuhan yang seimbang dan kelangsungan eksternal jangka menengah," ujar Georgieva.
Pekan lalu, Bank Dunia memberikan bantuan tambahan kepada Ukraina senilai 530 juta dolar AS. Bantuan tambahan ini untuk memenuhi kebutuhan mendesak akibat invasi Rusia.
Bank Dunia telah memobilisasi dana darurat senilai hampir 13 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 11 miliar dolar AS di antaranya telah dicairkan.
Kongres AS juga menyetujui paket bantuan baru senilai 12,3 miliar dolar AS untuk Ukraina, termasuk 3,7 miliar dolar AS dalam peralatan militer. Amerika Serikat telah memberikan total 65 miliar dolar AS kepada Kiev sejak invasi Rusia pada Februari.