Selasa 11 Oct 2022 07:05 WIB

Presiden Argentina Rombak Kabinet dan Tunjuk Tiga Menteri Perempuan

Perubahan kabinet terjadi kurang dari 3 bulan setelah perombakan kementerian ekonomi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Argentina Alberto Fernandez pada Senin (10/10/2022) kembali merombak kabinetnya, karena krisis ekonomi yang semakin dalam sehingga memicu protes.
Foto: AP/Marco Ugarte
Presiden Argentina Alberto Fernandez pada Senin (10/10/2022) kembali merombak kabinetnya, karena krisis ekonomi yang semakin dalam sehingga memicu protes.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Argentina Alberto Fernandez pada Senin (10/10/2022) kembali merombak kabinetnya, karena krisis ekonomi yang semakin dalam sehingga memicu protes. Dia menunjuk tiga perempuan untuk menjadi pemimpin di kementerian.

Anggota parlemen federal Victoria Tolosa Paz akan menggantikan Juan Zabaleta di Kementerian Pembangunan Sosial. Sementara Ekonom dan Wakil Presiden Bank Investasi dan Perdagangan Luar Negeri (BICE), Raquel Olmos akan memimpin Kementerian Tenaga Kerja.  

Baca Juga

Selain itu Sekretaris untuk Perempuan, Keanekaragaman dan Kesetaraan Provinsi San Luis, Ayelen Mazzina akan mengambil alih sebagai menteri baru di Kementerian Perempuan, Gender dan Keanekaragaman. Mazzina akan menggantikan Elizabeth Gomez Alcorta yang mengundurkan diri setelah menentang penggusuran sekelompok wanita pribumi Mapuche dari tanah mereka di wilayah Patagonia selatan.

"Para menteri baru adalah wanita dari berbagai usia, asal geografis dan pengalaman yang luas, yang akan menjadi bagian dari Kabinet Fernandez untuk memperdalam luasnya pandangan dan efisiensi manajemen," ujar pernyataan pemerintah.

Perubahan kabinet terjadi kurang dari tiga bulan setelah pemerintah merombak Kementerian Ekonomi. Pemerintah menunjuk Sergio Massa menjadi "superminister" ekonomi Argentina dalam upaya untuk menahan krisis ekonomi yang memburuk.

Sebelumnya pada Juli lalu, bank sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan sebesar delapan poin persentase menjadi 60 persen. Ini menandai kenaikan suku bunga ketujuh pada tahun ini, sebagai dorongan baru untuk menekan lonjakan inflasi.

Sebelumnya Menteri Ekonomi Silvina Batakis, yang telah menjabat kurang dari sebulan menawarkan pengunduran dirinya kepada presiden. Presiden Fernandez sempat menolak pengunduran dori Batakis. Namun surat kabar Clarin melaporkan, Fernandez berencana menggantikan Batakis dengan Massa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement