Selasa 11 Oct 2022 09:35 WIB

Polandia Serukan Warganya Tinggalkan Belarusia

Hubungan Belarusia-Polandia makin renggang seiring perang di Ukraina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang mengunjungi area tripoint yang menandai tempat perbatasan Polandia, Lituania, dan Oblast Kaliningrad Rusia bertemu, di Zerdziny, Polandia, 7 Juli 2022. Pemerintah Polandia menyerukan warganya yang berada di Belarusia untuk meninggalkan negara tersebut.
Foto: AP Photo/Michal Dyjuk
Orang-orang mengunjungi area tripoint yang menandai tempat perbatasan Polandia, Lituania, dan Oblast Kaliningrad Rusia bertemu, di Zerdziny, Polandia, 7 Juli 2022. Pemerintah Polandia menyerukan warganya yang berada di Belarusia untuk meninggalkan negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Pemerintah Polandia menyerukan warganya yang berada di Belarusia untuk meninggalkan negara tersebut. Hubungan Warsawa dan Minsk semakin dibekap ketegangan seiring masih berlangsungnya perang di Ukraina.

“Kami merekomendasikan agar warga Polandia yang tinggal di wilayah Republik Belarusia meninggalkan wilayah negara tersebut dengan sarana komersial dan pribadi yang tersedia,” kata Pemerintah Polandia dalam panduan terbarunya untuk para pelancong yang dipublikasikan di situs resminya, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Pemerintah Polandia tak menjelaskan secara eksplisit tentang alasan mereka menyerukan warganya meninggalkan Belarusia. Hubungan antara Polandia dan Belarusia memburuk pada 2021. Kala itu Polandia menuduh negara tetangganya itu mengatur krisis migran di perbatasannya. 

Konflik yang berlangsung di Ukraina semakin meningkatkan tensi ketegangan antara kedua negara tersebut. Polandia diketahui tergabung dalam kelompok negara Barat yang mendukung dan menyokong Kiev. Sementara Belarusia adalah sekutu dekat Moskow.

Saat ini Polandia tengah berusaha untuk bergabung dengan program berbagi nuklir Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Warsawa sedang menjalin pembicaraan dengan para pemimpin Amerika Serikat (AS) tentang kemungkinan tersebut.

“Selalu ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagi nuklir. Kami telah berbicara dengan para pemimpin AS tentang apakah AS sedang mempertimbangkan kemungkinan seperti itu. Topiknya terbuka," kata Presiden Polandia Andrzej Duda dalam sebuah wawancara dengan harian Gazeta Polska, 4 Oktober lalu.

Terdapat tiga negara kekuatan nuklir di internal NATO, yakni AS, Prancis, dan Inggris. Dari ketiganya, hanya AS yang melakukan pembagian nuklir. Belgia, Jerman, dan Italia termasuk di antara sekutu yang memiliki senjata nuklir AS di wilayah mereka.

Andrzej Duda menyinggung tentang kemungkinan Rusia memulai perang nuklir. “Masalahnya di atas segalanya, kami tidak memiliki senjata nuklir,” ujar Duda.

Dia menekankan, Polandia akan terus mendukung Ukraina dalam melawan Rusia. "Polandia akan mendukung Ukraina. Ukraina harus mempertahankan diri dan selamat dari perang ini. Kita harus membawa situasi di mana Rusia harus menarik pasukannya. Ukraina harus kembali ke perbatasannya yang diakui secara internasional, sebelum agresi Rusia pada 2014," ucapnya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement