Kamis 13 Oct 2022 21:35 WIB

Zelenskyy Desak Rusia Turuti Permintaan IAEA Untuk Demiliterisasi Zaporizhzhia

IAEA meminta Rusia demiliterisasi PLTN Zaporizhzhia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, di Enerhodar, wilayah Zaporizhzhia, di wilayah di bawah kendali militer Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Moskow harus menuruti permintaan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mendemiliterisasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Foto: AP Photo
Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, di Enerhodar, wilayah Zaporizhzhia, di wilayah di bawah kendali militer Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Moskow harus menuruti permintaan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mendemiliterisasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV --- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Moskow harus menuruti permintaan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mendemiliterisasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Pernyataan ini ia sampaikan dalam pidatonya dalam Majelis Parlemen Dewan Eropa, lembaga pengawas hak asasi manusia Eropa, Kamis (13/10/2022).

Rusia menduduki PLTN terbesar di Eropa itu sejak awal invasinya ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Pada Rabu (12/10/2022) kemarin perusahaan energi nuklir pemerintah Ukraina, Energoatom menuduh Rusia tidak mengizinkan konvoi kendaraan mereka yang membawa bahan bakar diesel masuk ke PLTN Zaporizhzhia yang kehabisan daya.

Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan daya yang sempat berhasil diperbaiki kembali terputus sehingga PLTN itu terpaksa menggunakan generator diesel. Energoatom mengatakan Rusia menyerang PLTN itu dengan rudal. Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut.

"Energoatom mempersiapkan dan mengirimkan bahan bakar diesel lainnya ke PLTN Zaporizhzhia," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.

"Namun pada pukul 10:00 pagi (waktu setempat) pihak Rusia tidak mengizinkan konvoi kendaraan perusahaan untuk masuk," tambah Energoatom.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement