REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali komitmen menjaga "setiap inci" wilayah Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pernyataan ini disampaikan sebelum AS bertemu menteri-menteri pertahanan aliansi itu termasuk rapat tertutup dengan kelompok perencanaan nuklir.
Dalam pidatonya Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan kembali komitmen Amerika pada NATO setelah Presiden Vladimir Putin mengeluarkan ancaman nuklir.
"Kami berkomitmen mempertahankan setiap inci wilayah NATO, bila dan saat hal itu diperlukan," kata Austin, Kamis (13/10/2022).
Pernyataan ini Austin sampaikan sebelum menghadiri rapat dengan Kelompok Perencanaan Nuklir NATO. Lembaga NATO yang menangani isu dan kebijakan nuklir yang berkaitan dengan pasukan nuklirnya.
"(Kebijakan nuklir) terus ditinjau, dan dimodifikasi, dan diadaptasi sesuai dengan berkembangan baru," kata NATO di situsnya.
Putin meningkatkan retorika dan aktivitas militernya di Ukraina. Setelah pasukan Rusia dipukul mundur di beberapa medan pertempuran dalam beberapa bulan terakhir.
Ia mendeklarasikan mobilisasi pasukan, menghujani berbagai kota Ukraina dengan rudal dan memproklamirkan empat wilayah Ukraina sebagai milik Rusia dan mengancam akan mempertahankannya dengan senjata nuklir.
Pejabat senior NATO mengatakan serangan nuklir Rusia pada Ukraina akan "hampir pasti menarik respon fisik dari banyak sekutu dan berpotensi dari NATO sendiri." Pejabat itu tidak menjelaskan maksudnya lebih lanjut.
Bulan lalu Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS sudah menegaskan pada Moskow akan ada "konsekuensi yang mengerikan" bila mereka menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Ia tidak mengungkapkan rencana respon AS itu.
Para diplomat mengatakan Moskow mencoba menakut-nakuti Barat agar mengurangi dukungannya pada Kiev. Salah satunya dengan mengisyaratkan akan menggunakan senjata nuklir taktis dalam mempertahankan daerah yang dianeksasi dari Ukraina.