REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Ratusan pelayat Palestina pada Jumat (14/10/2022) berpartisipasi dalam prosesi pemakaman dokter Palestina Abdullah Abu Al-Teen (43 tahun) yang dibunuh pasukan pendudukan Israel di kota Jenin, Tepi Barat.
Dilansir dari laman Middle east Monitor pada Sabtu (15/10/2022), dokter Palestina itu terluka parah oleh pasukan pendudukan Israel. Saat itu dia mencoba menyelamatkan warga Palestina yang terluka di depan Rumah Sakit Pemerintah Jenin.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, Dr Abu Al-Teen dipastikan meninggal tak lama setelah ditembak.
Selama pemakaman, warga Palestina mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan anti-Israel. Mereka juga menyerukan perlawanan Palestina untuk membalas dendam karena membunuh dokter Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan pendudukan Israel membunuh dokter Abu Al-Teen dan Mateen Dabaya (20). Selain itu mereka juga melukai enam lainnya selama serangan militer di kamp pengungsi Jenin.
Abu Al-Teen tertembak ketika mencoba untuk merawat korban selama serangan Israel di Jenin di Tepi Barat.
Sumber mengatakan kepada kantor berita resmi Palestina Wafa, pasukan khusus Israel telah menyerbu kamp tersebut, bersama dengan puluhan kendaraan militer Israel, di mana mereka mengerahkan tembakan langsung.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan, Teen ditembak di kepala oleh tentara Israel di depan rumah sakitnya. Awalnya dilaporkan bahwa Teen telah terbunuh, tetapi dia kemudian bertahan, sebelum menyerah pada luka-lukanya. Teen disebut telah menikah dan memiliki tiga anak.
Puluhan warga Palestina telah gugur dalam beberapa bulan terakhir selama serangan Israel hampir setiap hari di Tepi Barat. Menurut angka kementerian kesehatan, dua remaja Palestina ditembak mati pada Sabtu dalam serangan lain di Jenin.
Sementara seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal pada Senin karena luka yang diderita bulan lalu.
Pasukan Israel saat ini sedang mencari penyerang yang menembak mati dua tentara dalam insiden terpisah selama sepekan terakhir.
Seorang tentara tewas pada Selasa di dekat Nablus, selatan Jenin. Sementara pada Sabtu yang lain ditembak mati di dekat pintu masuk ke kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur yang dicaplok Israel.
Penghuni kamp telah terperangkap di lingkungan itu selama hampir sepekan, dengan beberapa tidak dapat pergi untuk menerima perawatan kesehatan kritis dan banyak persediaan dasar menipis. Hal ini karena pasukan Israel memberlakukan blokade ketat sebagai bagian dari pencarian penembak.
Sekitar 140 ribu warga Palestina tinggal di Shuafat, satu-satunya kamp pengungsi di dalam batas kota Yerusalem. Warga Palestina melakukan pemogokan umum sepanjang hari awal pekan ini di kota itu, dalam solidaritas dengan penduduk Shuafat. Ada juga konfrontasi yang melibatkan pasukan Israel dan Palestina di seluruh Yerusalem Timur.
Sumber: middleeastmonitor , middleeasteye