Senin 17 Oct 2022 17:59 WIB

Aktivis Iklim Naik ke Puncak Jembatan di London

Aktivis mengatakan pemerintah Inggris merusak perjuangan melawan perubahan iklim

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Polisi menangkap aktivis perubahan iklim karena aksi mereka mengganggu aktivitas perjalanan ke pusat Kota London, Inggris. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Polisi menangkap aktivis perubahan iklim karena aksi mereka mengganggu aktivitas perjalanan ke pusat Kota London, Inggris. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dua aktivis iklim naik ke puncak jembatan jalan yang sering digunakan di timur London pada Senin (17/10/2022) pagi. Kejadian ini memaksa polisi untuk menutup penyeberangan dan menyebabkan lalu lintas di rute tersebut terjadi kemacetan.

Kelompok kampanye Just Stop Oil yang ingin Inggris menghentikan semua proyek minyak dan gas mengatakan, seorang guru dan insinyur desain jembatan dari London berusia 30-an telah memanjat Jembatan Ratu Elizabeth II (QE2). Jembatan kabel pancang ini dibuka pada 1991 sebagai satu-satunya jembatan melintasi Sungai Thames di hilir London Pusat dalam satu abad.

Baca Juga

Jembatan itu berfungsi sebagai rute utama untuk angkutan internasional yang melakukan perjalanan ke utara setelah tiba di pantai selatan Inggris. Otoritas jalan raya Inggris memperingatkan penundaan dua jam dan menyarankan pengendara untuk mencari rute alternatif.

"Ini adalah operasi yang kompleks karena ketinggian tempat para pemrotes saat ini berada dan mungkin perlu waktu tetapi kami bekerja secepat mungkin," kata Polisi Essex.

Just Stop Oil telah mengadakan protes selama beberapa minggu terakhir di ibu kota Inggris. Salah satu protes terbaru dengan melemparkan sup tomat di atas lukisan "Sunflowers" karya Vincent van Gogh di National Gallery Inggris dan menempelkan diri ke jalanan.

Kelompok itu mengatakan, ada lebih dari 450 penangkapan oleh polisi dalam beberapa pekan terakhir terkait dengan tindakannya. Gelombang demonstrasi terbaru datang ketika Perdana Menteri Liz Truss membuka perizinan baru untuk operasi minyak dan gas di Laut Utara dan membatalkan larangan pada 2019. Para pemerhati lingkungan mengatakan pemerintah Inggris merusak perjuangan melawan perubahan iklim.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement