REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan berkunjung ke Australia pada 21 sampai 23 Oktober. Dalam kunjungannya ke Perth itu Kishida akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Pada Rabu (19/10/2022) Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan tujuan kunjungan ini untuk membangun hubungan antara kedua negara dalam bidang keamanan, pertahanan dan ekonomi. Termasuk kerja sama untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Di tengah kongres Partai Komunis China yang ke-20 dan yang berikutnya tahun 2027, Jepang akan membangun persenjataan terbesar mereka sejak Perang Dunia II. Sebagai upaya deterasi atau pencegahan perang China di Asia Timur.
Dalam dokumen putih tahun 2019 lalu Jepang menjadikan China sebagai tantangan utamanya. Tokyo khawatir Beijing melanggar norma-norma internasional, semakin menekan Taiwan dan mempercepat modernisasi militer yang dapat menimbulkan ancaman keamanan.
Kegelisahan ini semakin intensif sejak Rusia menginvasi Ukraina. Pakar keamanan mengatakan perang di Ukraina memperlemah perlawanan publik pada langkah memperkuat kembali persenjataan Jepang.
Jepang dan Australia bagian dari Quad, kelompok empat negara bersama India dan Amerika Serikat (AS) yang bertujuan untuk menahan pengaruh dan agresifitas China di Indo-Pasifik.