REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Miliarder Elon Musk mengatakan pada Selasa bahwa layanan Starlink SpaceX belum menerima dana dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) (DoD) atau Pentagon. Pernyataan Musk muncul setelah laporan yang mengatakan Pentagon sedang mempertimbangkan untuk membayar jaringan satelit Starlink di Ukraina yang dilanda perang.
SpaceX kehilangan sekitar 20 juta dolar AS per bulan dari layanan yang belum dibayar dan biaya yang terkait dengan langkah-langkah keamanan untuk pertahanan cyberwar. “Tapi kami akan terus melakukannya (menghela napas),” kata Musk dalam cuitannya.
"Tidak ada uang dari DoD, tetapi beberapa negara, organisasi dan individu lain membayar untuk terminal 11k/25k," kata Musk.
Musk, orang terkaya di dunia dan kepala eksekutif Tesla Inc mengatakan SpaceX menghabiskan hampir 20 juta dolar AS per bulan untuk memelihara layanan satelit di Ukraina. Dia juga menyebut perusahaan telah menghabiskan sekitar 80 juta dolar AS untuk mengaktifkan dan mendukung Starlink di sana.
Pentagon sedang mempertimbangkan untuk membayar layanan ke Ukraina, Politico melaporkan pada Senin, mengutip dua pejabat AS yang terlibat dalam diskusi.
Sebelumnya, Elon Musk mengatakan pada Sabtu (15/10/2022) bahwa perusahaan roketnya SpaceX akan terus mendanai layanan internet Starlink di Ukraina. Pernyataan tersebut ia ungkapkan dengan alasan perlunya perbuatan baik, sehari setelah Musk mengatakan tidak mampu lagi melakukannya.
“Meskipun Starlink masih kehilangan uang dan perusahaan lain mendapatkan miliaran dolar AS pembayar pajak, kami akan terus mendanai pemerintah ukraina secara gratis,” tulis Musk melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (15/10/2022).