REPUBLIKA.CO.ID., SANA'A -- Pemerintah Yaman menuduh kelompok pemberontak Houthi menolak semua tawaran untuk memperpanjang gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB.
“Kelompok Houthi menolak semua tawaran untuk memperpanjang gencatan senjata,” kata Menteri Luar Negeri Yaman Ahmed Awad bin Mubarak dalam pertemuan dengan utusan PBB Hans Grundberg di ibu kota Saudi, Riyadh.
Pertemuan antara kedua belah pihak membahas perkembangan terbaru di Yaman dan upaya yang ditujukan untuk gencatan senjata, lapor kantor berita Yaman, Saba.
Gencatan senjata dua bulan yang ditengahi oleh PBB antara pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi berakhir pada 2 Oktober, dengan upaya untuk memperpanjang gencatan senjata menemui jalan buntu.
Tidak ada komentar dari pemberontak Houthi atas tuduhan itu.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.