Kamis 20 Oct 2022 17:55 WIB

Pemukim Yahudi Serbu Kota Palestina dan Serang Tentara Israel

Pemukim Yahudi menyerbu kota-kota Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemukim Yahudi menyerbu kota Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Pemukim Yahudi menyerbu kota Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM (AP) - Pemukim Yahudi menyerbu kota Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat. Militer Israel pada Kamis (20/10/2022), pemukim Yahudi melemparkan batu ke mobil-mobil Palestina dan menyerang pasukan Israel yang berusaha membubarkan para pemukim dengan semprotan merica.

Pada Rabu (19/10/2022) malam pemukim Yahudi menyerbu kota-kota Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat. Penyerbuan ini terjadi beberapa hari setelah insiden serupa di daerah yang sama, ketika ketegangan Israel-Palestina melonjak karena serangan Israel di Tepi Barat. Termasuk peningkatan serangan penembakan oleh warga Palestina.

Kerusuhan itu terjadi di dekat Huwara, sebuah kota Palestina di Tepi Barat utara dekat kota Nablus. Sekelompok pemudalah Yahudi telah mengangkat senjata melawanku pasukan Israel. Mereka geram dengan hubungan keamanan antara kepemimpinan Palestina dengan pemerintah Israel. Daerah itu adalah rumah bagi sejumlah pemukim garis keras. Mereka sering mengintimidasi dan merusak properti warga Palestina

Para kritikus menuduh Israel menutup mata terkait kekerasan pemukiman Yahudi terhadap warga Palestina. Israel memperlakukan pemukim Yahudi dengan impunitas, dan bersikap keras terhadap penyerang atau pengunjuk rasa Palestina.  Kekerasan pemukiman Yahudi di masa lalu juga menyebabkan konfrontasi dengan tentaraku Israel yang sering memicu kecaman dari politisi.

Militer Israel mengatakan, belasan pemukim berlari melalui kota dan melemparkan batu ke mobil-mobil Palestina.  Para pemukim menyerang komandan batalion serta prajurit lain menggunakan semprotan merica.Para pemukim juga menyerang dua tentara Israel di pos pemeriksaan terdekat dengan semprotan merica.

Tidak diketahui mengapa para pemukiman Yahudi diizinkan untuk melanjutkan ke lokasi lain setelag ada insiden awal. Kepala Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi, mengutuk kekerasan tersebut.

 "Ini adalah insiden yang sangat serius yang mewujudkan perilaku kriminal yang memalukan dan tercela. Ini menuntut keadilan yang tegas dan cepat," kata Kohavi.

Kekerasan itu terjadi ketika ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Lebih dari 120 warga Palestina telah tewas dalam pertempuran Israel-Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur tahun ini, sehingga 2022 menjadi tahun paling mematikan sejak 2015.

Pertempuran telah meningkat sejak serangkaian serangan Palestina di menewaskan 19 orang di Israel. Militer Israel mengatakan, sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan.  Tetapi, para pemuda pelempar batu yang memprotes serangan itu dan orang lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah terbunuh.

 Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, bersama dengan Yerusalem timur dan Jalur Gaza. Sejak itu, Israel telah menempatkan sekitar 500.000 pemukim Yahudi di Tepi Barat di sekitar 130 pemukiman.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement