REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol, Portugal, dan Prancis mengatakan pada Kamis (20/10/2022), mereka akan membangun pipa berbasis laut untuk membawa hidrogen dan gas antara Spanyol hingga Prancis. Proyek ini nantinya akan menggantikan rencana untuk memperpanjang pipa MidCat melintasi Pirenia yang telah ditentang Prancis.
Rute yang dijuluki BarMar ini sebagian besar akan digunakan untuk memompa hidrogen hijau dan gas terbarukan lainnya. Sebelum pengangkutan itu, menurut Perdana Menteri Portugal Antonio Costa, untuk sementara jalur ini memungkinkan pengangkutan jumlah terbatas gas alam untuk membantu meringankan krisis energi Eropa.
"Ini kabar baik, salah satu blokade tertua di Eropa telah diatasi," kata Costa.
Eropa berebut untuk mengamankan pasokan energi alternatif dalam menghadapi tekanan dari Rusia yang telah secara progresif memotong aliran gas. Pembatasan ini dilakukan setelah Barat memberlakukan sanksi sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari.
"Pipa itu adalah tanggapan atas seruan solidaritas dari mitra Eropa kami dalam menghadapi pemerasan (Presiden Rusia Vladimir) Putin", Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Brussels, tempat ketiga pemimpin itu bertemu.
Jaringan pipa BarMar menyelesaikan kebuntuan antara Spanyol dan Portugal yang ingin memperpanjang pipa MidCat sehingga mereka dapat menjual gas ke Eropa tengah. Namun, Prancis berpendapat bahwa pembangunan pipa akan memakan waktu terlalu lama untuk menyelesaikan masalah pasokan jangka pendek. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, sangat penting agar Eropa tetap bersatu.
Menurut pernyataan bersama ketiga negara, Spanyol dan Prancis juga sepakat untuk mempercepat interkoneksi listrik melalui Bay of Biscay serta mengidentifikasi dan mengerjakan koneksi lain antara dua jaringan nasional. Para pemimpin ketiga negara sepakat untuk bertemu lagi di Alicante, Spanyol, pada 9 Desember dalam memutuskan jadwal pembangunan dan cara pembiayaannya.
Dalam perlawanan Prancis, Spanyol, dan Italia sebelumnya sempat melontarkan gagasan pembangunan pipa bawah laut antara kedua negara. Kondisi itu mendorong Prancis untuk menerima proyek MidCat yang akan membutuhkan pembangunan pipa sepanjang 100 km ke perbatasan Prancis.
Spanyol berpendapat bahwa perpanjangan pipa dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun. Sementara Prancis memperkirakan pembangunan akan memakan waktu beberapa tahun.
Menurut konsultan Wood Mackenzie, Spanyol menyumbang 20 persen dari pengumuman investasi global dalam hidrogen hijau pada kuartal pertama 2022, kedua setelah Amerika Serikat. Iberdrola yang sedang membangun pabrik hidrogen hijau terbesar di Eropa di Puertollano di Spanyol tengah menolak mengomentari pengumuman pipa tersebut.
Perusahaan Spanyol yang mengembangkan hidrogen hijau adalah grup minyak dan gas Cepsa, yang akan menghabiskan tujuh hingga delapan euro untuk mengalihkan bisnisnya ke sumber energi rendah karbon pada 2030. CEO Cepsa Maarten Wetselsaar mengatakan, perjanjian itu menempatkan Spanyol di jantung rencana Eropa untuk melakukan diversifikasi dari energi Rusia.
"Spanyol, dan Cepsa, dapat menjadi pemain sentral di pasar hidrogen Uni Eropa di masa depan, memberikan transisi energi dan keamanan energi pada saat yang sama," kata Wetselsaar.
Untuk gas alam, Spanyol memiliki enam terminal yang memungkinkan untuk membawa gas alam cair dan mengubahnya menjadi bentuk gas dan tiga fasilitas penyimpanan. Sementara Portugal memiliki satu.
Semua fasilitas tersebut mendekati kapasitas penuh karena permintaan konsumen untuk gas di semenanjung Iberia lebih rendah dari perkiraan karena musim gugur yang hangat di luar musimnya. Spanyol memiliki kapasitas regasifikasi terbesar di Uni Eropa, menyumbang 33 persen dari seluruh LNG dan 44 persen dari kapasitas penyimpanan LNG. AS dan Nigeria adalah salah satu pemasok utama LNG ke Spanyol, yang juga menerima gas pipa dari Aljazair.