Jumat 21 Oct 2022 08:16 WIB

PBB: Rusia Tolak Akses Bantuan ke Daerah Kekuasaannya di Ukraina

Rusia meluncurkan sederet serangan terhadap sejumlah kota di Ukraina dalam dua pekan.

Seorang wanita memasuki sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak berat setelah serangan Rusia pekan lalu di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 16 Oktober 2022. Koordinator kemanusiaan PBB di Ukraina pada Kamis (20/10/2022) mengatakan bahwa Rusia tidak memberikan akses ke daerah-daerah yang dikuasainya saat menjelang musim dingin.
Foto: AP/Leo Correa
Seorang wanita memasuki sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak berat setelah serangan Rusia pekan lalu di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 16 Oktober 2022. Koordinator kemanusiaan PBB di Ukraina pada Kamis (20/10/2022) mengatakan bahwa Rusia tidak memberikan akses ke daerah-daerah yang dikuasainya saat menjelang musim dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Koordinator kemanusiaan PBB di Ukraina pada Kamis (20/10/2022) mengatakan bahwa Rusia tidak memberikan akses ke daerah-daerah yang dikuasainya saat menjelang musim dingin. Padahal, jutaan orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

"Tanggapan dari pihak Ukraina hampir selalu positif," kata Denise Brown kepada awak media di markas PBB. "Sayangnya, di pihak Rusia, permintaan (akses) itu selalu ditolak."

Baca Juga

Saat pertempuran terus berlanjut di wilayah timur dan selatan, Moskow meluncurkan sederet serangan terhadap sejumlah kota di Ukraina dalam dua pekan terakhir. Serangan ini telah membunuh dan melukai puluhan orang dan juga menghancurkan infrastruktur vital.

Sekitar 680 korban warga sipil tercatat di Ukraina sejak 1-16 Oktober, menurut Kantor HAM PBB.

Brown menuturkan serangan baru-baru ini telah mengurangi mobilitas badan yang dipimpinnya sekaligus memperlambat tanggapan kemanusiaan. "Terjadi kerusakan yang cukup parah, cukup parah," katanya.

"Ketika saya berdiri di gedung-gedung yang telah hancur lebur, itu benar-benar nyata. Nyata."

Ditanya tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk membangun kembali negara tersebut, ia mengatakan hal itu mungkin memerlukan waktu yang lama.

"Ketika anda berdiri di depan gedung-gedung ini, yang benar-benar hancur, puing-puing bangunan di banyak wilayah -- ini tidak untuk tahun depan. Ini untuk waktu yang begitu lama. Berapa lama? Saya tidak tahu, tetapi tidak untuk saat ini."

Pasukan Ukraina berhasil membuat kemajuan di wilayah-wilayah pendudukan sejak perang dimulai pada 24 Februari. Rusia mengerahkan lebih banyak tentara cadangan dan mencaplok empat wilayah Ukraina yakni Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk menyusul apa yang disebut komunitas internasional sebagai referendum "palsu".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement