Jumat 21 Oct 2022 16:35 WIB

Namibia Setujui Persyaratan Sementara Kesepakatan Mineral Langka dengan Uni Eropa

Namibia dan Uni Eropa berencana membuat kesepakatan pada hidrogen dan mineral.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Namibia menyetujui persyaratan sementara kesepakatan untuk menjual mineral langka ke Uni Eropa yang sangat penting bagi sektor energi berkelanjutan.
Foto: EPA
Namibia menyetujui persyaratan sementara kesepakatan untuk menjual mineral langka ke Uni Eropa yang sangat penting bagi sektor energi berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, WINDHOEK -- Namibia menyetujui persyaratan sementara kesepakatan untuk menjual mineral langka ke Uni Eropa yang sangat penting bagi sektor energi berkelanjutan. Persetujuan ini diumumkan Menteri Energi Namibia Tom Alweendo, Kamis (12/10/2022).

Pada Juli lalu pemerintah Namibia dan Uni Eropa mengatakan mereka berencana membuat kesepakatan pada hidrogen dan mineral. Saat ini Uni Eropa sedang berusaha mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.

"Kami sudah menyepakati prinsip dasar persyaratannya, apa pun materialnya, kami akan memprosesnya," kata Alweendo mengenai pendekatan yang digunakan untuk memastikan negara Afrika itu mendapatkan keuntungan dari penjualan sumber daya tersebut.

Namibia memiliki cadangan mineral langka,  seperti dysprosium dan terbium yang cukup besar. Dua mineral itu dibutuhkan untuk magnet permanen pada baterai mobil listrik dan turbin angin.

Uni Eropa ingin akses yang lebih mudah ke mineral-mineral Namibia dan berencana menggelar proyek-proyek geologis untuk mengeksplorasi sumber daya negara itu. Juli lalu seorang pejabat Uni Eropa mengatakan sumber daya mineral langka Namibia hampir sebanyak gabungan Prancis dan Jerman.

Alweendo mengatakan, permintaan mineral langka Namibia untuk energi menggerakkan dunia menuju transisi energi hijau. Namibia yang ingin menjadi pusat energi terbarukan di Afrika juga memiliki potensi energi angin dan surya yang berlimpah untuk memproduksi hidrogen hijau.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement