REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Sekitar 15 ribu penduduk wilayah Kherson, Ukraina, yang saat ini berada di bawah kendali Rusia, dievakuasi di tengah serangan balasan Ukraina, kata seorang pejabat pada Kamis (20/10/2022)
"Sekitar 15.000 penduduk, setelah mendengarkan rekomendasi dari pemimpin wilayah Kherson, mereka dipindahkan ke tepi kiri (sungai Dnipro)," ujar pejabat regional yang dilantik Rusia Kirill Stremousov di Telegram.
Vladimir Saldo, kepala wilayah pesisir selatan yang ditunjuk Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan evakuasi dipercepat karena adanya ancaman banjir jika militer Ukraina menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovskaya. Dia menambahkan, sekitar 60.000 warga sipil akan dievakuasi dalam seminggu.
Intelejen melaporkan kepada Saldo bahwa tentara Ukraina mengumpulkan kekuatan besar di kota-kota tetangga Mykolaiv dan Kryvyi Rih.
Rusia memulai "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari. Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah membuat kemajuan, sementara Moskow mengirim lebih banyak pasukan cadangan dan menjadikan empat wilayah Ukraina, Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk bagian dari wilayah Rusia setelah diadakannya referendum "palsu".