REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin menolak menjawab pertanyaan apakah Presiden Vladimir Putin akan memerintahkan penarikan pasukan Rusia dari Kota Kherson, Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyerahkan pertanyaan itu ke Kementerian Pertahanan Rusia.
Dalam konferensi telepon dengan wartawan, Peskov ditanya apakah Putin akan memerintahkan penarikan pasukan. "Pertanyaan ini menyangkut pelaksanaan operasi militer khusus, saya rekomendasi anda bertanya pada kementerian pertahanan," jawabnya, Jumat (21/10/2022).
Pejabat yang ditempatkan Rusia mengevakuasi puluhan ribu warga dari sisi barat Sungai Dnipro yang membelah wilayah di selatan Ukraina. Mereka mengatakan situasinya di sana masih "menegangkan" dalam menghadapi gempuran pasukan Ukraina.
Pertempuran di Kherson menjadi salah satu pertempuran paling penting sejak invasi Rusia ke Ukraina itu terjadi di dekat bendungan Nova Kakhovka. Sementara pasukan Ukraina terus bergerak maju untuk merebut kembali Kota Kherson dan mengepung ribuan pasukan Rusia.
Ukraina memadamkan jalur informasi dari medan pertempuran di Kherson. Tapi pekan ini Komandan Rusia di Ukraina Sergei Surovikin mengatakan situasi di Kherson "sudah sulit" dan Rusia "tidak membuang keputusan sulit" di sana.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan sekitar 2.000 pasukan Rusia yang baru dikerahkan tiba di wilayah tersebut "untuk membayar kekalahan dan memperkuat unit-unit jalur kontak."
Pejabat yang ditempatkan Rusia mengatakan mereka mulai mengevakuasi puluhan ribu warga sipil di kota-kota sepanjang tepi sungai Dnipro. Mereka menuduh Kiev melepaskan tembakan dari kapal feri yang menewaskan setidaknya empat orang. Ukraina mengakui serangan itu, tapi digelar setelah jam malam warga sipil.