Ahad 23 Oct 2022 21:35 WIB

Xi Jinping: Perkembangan Dunia Butuhkan China

Xi Jinping sebut China tidak dapat berkembang secara terpisah dari dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden China Xi Jinping melambai pada sebuah acara untuk memperkenalkan anggota baru Komite Tetap Politbiro di Aula Besar Rakyat di Beijing, Ahad, 23 Oktober 2022.
Foto: AP/Andy Wong
Presiden China Xi Jinping melambai pada sebuah acara untuk memperkenalkan anggota baru Komite Tetap Politbiro di Aula Besar Rakyat di Beijing, Ahad, 23 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Presiden China Xi Jinping berjanji akan memperdalam hubungan ekonomi dengan berbagai negara. Hal itu disampaikan Xi setelah dia mengamankan masa jabatannya yang ketiga sebagai presiden.

“China tidak dapat berkembang secara terpisah dari dunia. Perkembangan dunia juga membutuhkan China,” kata Xi kepada jurnalis lokal dan internasional setelah penutupan Kongres Partai Komunis China (PKC), Ahad (23/10/2022), dilaporkan Bloomberg.

Meski perekonomian China terpukul akibat pandemi Covid-19, Xi meyakinkan publik bahwa prospek pertumbuhan ekonomi negaranya tetap potensial. “Saat ini ekonomi China tangguh. Potensi ekonomi cukup besar. Ada ruang untuk bermanuver. Fundamental ekonomi jangka panjang yang sehat tidak akan berubah,” ucapnya.

Xi juga menjanjikan perubahan kebijakan ekonomi yang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan, tapi tanpa memberikan penjelasan terperinci. “Kami akan dengan tegas memperdalam reformasi dan keterbukaan, dengan tegas mendorong pembangunan berkualitas tinggi,” katanya.

Di Kongres PKC, Xi telah mendorong “kebijakan sirkulasi ganda”, yakni sebuah upaya untuk melindungi China dari guncangan ekonomi serta sanksi Amerika Serikat (AS) sambil mempertahankan hubungan perdagangan dan investasi strategis dengan seluruh dunia. Xi menekankan bagian terakhir dari pendekatan ini dalam komentarnya kepada awak media. Dia mengatakan bahwa pembukaan ekonomi negara itu “akan lebih luas”.

Pernyataan singkat Xi kepada pers termasuk seruan kepada negaranya untuk mencapai “modernisasi gaya China”. Konsep itu mengacu pada upaya untuk mencapai status berpenghasilan tinggi tanpa mengikuti kebijakan ekonomi dan politik yang terlihat di negara maju.

Dalam laporannya kepada kongres, Xi telah menekankan bahwa pembangunan ekonomi adalah “prioritas utama” PKC. Namun dia mengingatkan bahwa pembangunan perlu diimbangi dengan keamanan nasional. Fokusnya selama lima tahun ke depan adalah mengembangkan teknologi strategis dan membatasi ketidaksetaraan.

Perekonomian China diperkirakan tumbuh sekitar 4,6 persen per tahun selama dekade berikutnya. Hal itu dapat terealisasi jika reformasi yang sudah diumumkan seperti menaikkan usia pensiun dan melonggarkan pembatasan tempat tinggal di kota-kota dilanjutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement