Rabu 26 Oct 2022 00:26 WIB

Erdogan Minta Reformasi di DK PBB

Reformasi PBB diperlukan untuk membantu mencapai dunia yang lebih adil.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di sesi ke-77 Majelis Umum PBB, Selasa, 20 September 2022 di markas besar PBB.
Foto:

Turki dinilai salah satu negara yang telah memberikan kontribusi paling nyata dan mengambil peran utama dalam pekerjaan yang dilakukan di PBB di bidang perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, serta pembangunan berkelanjutan. "Kami sebagai anggota yang bertanggung jawab dari komunitas internasional mempelopori upaya yang bertujuan untuk mencegah konflik dan menjaga stabilitas di kawasan dan sekitarnya," ujarnya.

"Kami telah memimpin pengiriman biji-bijian Ukraina ke dunia melalui Laut Hitam melalui upaya intensif yang telah kami lakukan bekerja sama dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres," kata Erdogan dikutip dari Anadolu Agency.

Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul pada Juli lalu. Kesepakatan ini melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang aktivitas sebelumnya dihentikan sementara setelah dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari.

Setelah memastikan pengiriman lebih dari delapan juta ton biji-bijian dan produk serupa di bawah perjanjian yang akan segera membutuhkan pembaruan, Erdogan mengatakan, Turki melanjutkan secara intensif pembicaraan diplomatik. Upaya ini bertujuan untuk terus mempertahankan pengiriman yang masih berlangsung.

Sedangkan di bidang diplomasi kemanusiaan, menurut Erdogan, Ankara sebagai donor utama bantuan kemanusiaan ke dunia sebanding dengan pendapatan nasionalnya. Negara ini juga mengklaim memainkan peran aktif di bawah atap PBB.

Selain itu, Turki berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya memerangi Islamofobia dan rasisme budaya. Menurut Erdogan, keduanya merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas global.

 

"Kami akan melanjutkan upaya kami baik di dalam PBB maupun di tingkat bilateral untuk iklim kebencian untuk tidak meracuni perdamaian sosial," ujar Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement