REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sekurangnya 26 mengalami luka setelah gempa berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang utara Filipina pada Selasa (25/10/2022). Gempa mengakibatkan penutupan bandara internasional, kerusakan pada sebuah rumah sakit hingga memicu kepanikan warga ke jalan raya.
Gempa bumi terjadi pada Selasa pukul 22.50 waktu setempat berpusat di dekat kota dataran tinggi Dolores. Gempa dikatakan terasa hingga ibu kota Manila.
Polisi dan pejabat penerbangan sipil mencatat 26 orang terluka di Ilocos Norte, provinsi asal Presiden Ferdinand Marcos Jr Sementara bandara internasional di ibu kota Laoag diperintahkan untuk ditutup sementara pada Rabu karena kerusakan akibat gempa.
Dilansir Aljazirah, Presiden Marcos memperingatkan gempa susulan pada Rabu dan menyarankan warga untuk menjauh dari bangunan tinggi. Di sebuah rumah sakit Memorial Mariani, para pasien dievakuasi karena mengalami kerusakan terburuk yang dilaporkan sejauh ini.
Sedikitnya dua kota di Provinsi Cagayan untuk sementara mengalami pemadaman listrik akibat kabel listrik yang rusak. Sejumlah jembatan dan jalan di provinsi-provinsi terpencil juga mengalami kerusakan akibat gempa.
Di kota La Paz di Abra, sebuah gereja Kristen berusia seabad rusak. Bagian menara gereja tempat lonceng bergantung runtuh dan beberapa dinding retak sehingga mengotori halaman berumput gereja dengan puing-puing.
Petugas polisi kota Dolores, Jeffrey Blanes mengatakan bahwa gedung-gedung berguncang sehingga orang-orang berlarian keluar. Sebelas orang tewas, dan beberapa ratus terluka pada Juli ketika gempa berkekuatan 7,0 melanda provinsi pegunungan Abra yang memicu tanah longsor dan retakan tanah. Pada Oktober 2013, gempa berkekuatan 7,1 melanda pulau tengah Bohol, menewaskan lebih dari 200 orang.
Gempa bumi adalah bencana alam yang sering terjadi di Filipina, yang terletak di sepanjang "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.