REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel memilih seorang pemukim Yahudi, Herzi Halevi sebagai kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF). The Jerusalem Post melaporkan, pemukim berusia 54 tahun itu sebelumnya adalah mantan kepala intelijen militer yang akan menjadi panglima tentara pendudukan Israel ke-23 awal tahun depan.
Pengacara Palestina, Diana Buttu, mengatakan, memiliki seorang pemukim sebagai kepala staf angkatan darat menimbulkan kekhawatiran bahwa perilaku militer terhadap Palestina akan memburuk. Militer juga akan semakin membelenggu pendudukan Israel dan membuat pembentukan negara Palestina semakin mustahil.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, memuji Halevi sebagai petugas yang etis. Gantz optimistis Halevi adalah orang yang tepat untuk memimpin militer Israel
"Saya tidak ragu bahwa dia adalah orang yang tepat untuk memimpin militer," ujar Gantz, dilansir Middle East Monitor, Rabu (26/10/2022).
Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, mengatakan, komponen penting dari kekuatan Israel adalah kualitas pejuang dan komandan pasukan pendudukan. Menurut Lapid, Halevi adalah komandan bijaksana dan berani di lapangan.
"Mayor Jenderal Halevi hari ini bergabung dengan rantai panjang dan terpilih sebagai komandan bijaksana dan berani yang tahu bagaimana untuk menggiring tentara pendudukan ke depan," ujar Lapid.
Presiden Israel, Isaac Herzog, juga menyanjung Halevi. Dalam sebuah unggahan di Twitter, Herzog mengatakan Halevi adalah seorang perwira dan komandan yang sangat baik serta berprestasi.
Halevi tinggal di Kfar Hauranim, sebuah pemukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat bersama seorang istri dan empat anaknya. Dia akan dilantik pada 17 Januari menggantikan Aviv Kohavi.
"Herzi dan saya sudah saling kenal selama bertahun-tahun, dia adalah seorang perwira yang berani, profesional, dan berbakat. Herzi adalah perwira yang sangat baik dan berpengalaman dan saya yakin dia akan terus memimpin IDF ke depan, mengingat tantangan yang diharapkan. Saya berharap dia sukses besar,” kata Kohavi, dilansir Times of Israel.
Awal tahun ini, media Israel mengungkapkan bahwa jumlah pemukim di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Lembah Yordan telah meningkat sebesar 43 persen sejak 2011. Israel Today mengatakan jumlah pemukim pada Januari lalu mencapai 491.923 orang dan tinggal di sekitar 150 pemukiman. Angka ini tidak termasuk 218.000 pemukim yang tinggal di Yerusalem.
Surat kabar Israel Today memperkirakan pada akhir 2022, jumlah pemukim di Tepi Barat dan Lembah Yordan bisa melebihi setengah juta. Angka ini adalah tujuan yang ditetapkan oleh Dewan Yesha yang dikelola oleh pemukim.