Kamis 27 Oct 2022 13:40 WIB

Mercedes-Benz Hengkang dari Rusia

Mercedes berhenti memproduksi dan mengekspor ke negara itu sejak awal Maret

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Mercedes Benz
Foto: Republika/ Wihdan
Mercedes Benz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mercedes telah menyusul perusahaan Barat lain untuk hengkang dari Rusia menyusul invasi Ukraina yang belum juga selesai sejak Februari tahun ini. Perusahaan yang berbasis di Jerman itu berhenti memproduksi dan mengekspor ke negara itu sejak awal Maret lalu.

Tapi sekarang Mercedes akan menarik diri dari pasar Rusia dan menjual saham di anak perusahaannya kepada investor lokal. Sebelumnya, Nissan Jepang meninggalkan Rusia awal bulan ini, mengikuti langkah yang sama dari Toyota dan Renault.

Kepala keuangan Mercedes Harald Wilhelm mengatakan kepindahannya dari Rusia diperkirakan tidak akan memiliki efek baru yang serius pada keuntungan perusahaan. Keputusan itu muncul setelah banyak perusahaan Barat menarik diri dari Rusia awal tahun ini, termasuk Starbucks, McDonald's, dan Coca-Cola.

Perusahaan mobil lain, termasuk Jaguar Land Rover, General Motors, Aston Martin dan Rolls-Royce, semuanya menghentikan pengiriman ke negara itu pada bulan-bulan awal perang.

James Baggott, pemimpin redaksi situs web industri Car Dealer Magazine, mengatakan Mercedes selangkah dengan perusahaan lain ketika menghentikan ekspor dan menangguhkan operasi di Rusia pada awal tahun ini. Tetapi banyak pembuat mobil lain kemudian dengan cepat menarik diri dari negara itu sama sekali.

"Rusia adalah pasar yang menguntungkan bagi produsen mobil mewah seperti Mercedes sebelum perang, dengan mobil seperti G Wagen off-roader dan S Class sangat populer di kalangan elitnya," katanya.

Mungkin Mercedes mengharapkan resolusi cepat untuk perang, dan sekarang tampaknya tidak mungkin, perusahaan akhirnya mengambil keputusan yang telah lama tertunda untuk keluar dari negara itu untuk selamanya.

Natalia Koroleva, kepala eksekutif Mercedes-Benz di Rusia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa prioritas utama dalam langkah ini adalah untuk memenuhi kewajiban kepada klien Rusia dan mempertahankan pekerjaan di Rusia.

Asosiasi Bisnis Eropa (AEB) mengatakan 9.558 kendaraan Mercedes dijual di Rusia dari Januari hingga September, turun 72,8 persen dari tahun sebelumnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement