REPUBLIKA.CO.ID., DHAKA -- Dua pria Rohingya ditembak mati lagi pada Kamis (27/10/2022) pagi di dalam sebuah kamp pengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh, sehari setelah seorang aktivis Rohingya ditembak mati di kamp tersebut.
Sekelompok pria bersenjata dan bertopeng menerobos masuk ke kamp pengungsi-17 dan menembaki 2 pria Rohingya, satu orang tewas di tempat dan lainnya di rumah sakit, ungkap S.M. Ishtiaque Shahriar, seorang pejabat lokal kepada Anadolu Agency.
Para korban diidentifikasi sebagai Ayat Ullah, 40, dan Yasin, 30. Motif pembunuhan belum diketahui.
"Pengamanan telah ditingkatkan dan polisi telah memulai operasi untuk menangkap para pembunuh," tambahnya.
Dalam 13 hari terakhir, enam pria Rohingya tewas, termasuk seorang pemimpin pemuda Rohingya yang ditembak mati di dalam sebuah kamp pada Rabu.
Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) diduga berada di balik pembunuhan ini, menurut polisi dan pengungsi Rohingya.
ARSA, sebelumnya dikenal sebagai Harakah al-Yaqin, adalah kelompok pemberontak Rohingya yang aktif di Negara Bagian Rakhine utara, Myanmar.
Sebelumnya pada Rabu, beberapa Majhi Rohingya (pemimpin masyarakat) yang tidak ingin disebut namanya mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mereka tidak berbagi rincian dengan media karena mereka juga takut dibunuh.
Menurut data resmi, lebih dari 120 pengungsi telah tewas di kamp-kamp selama lima tahun terakhir. Dewan Rohingya Eropa sebelumnya menyatakan keprihatinan atas pembunuhan itu.
Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta Rohingya, terutama di kamp-kamp pengungsi Cox's Bazar, yang melarikan diri dari tindakan keras militer brutal di negara asal mereka, Negara Bagian Rakhine, Myanmar pada Agustus 2017.