Sabtu 29 Oct 2022 08:55 WIB

Burung Muda Pecahkan Rekor Lakukan Migrasi Tanpa Henti ke Australia

Jejak satelit menunjukkan jarak tempuh 13.560 kilometer tanpa henti.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Godwit berekor bar terbang di atas Marion Bay di negara bagian Tasmania Australia pada 27 Desember 2013. Seekor godwit berekor muda tampaknya telah memecahkan rekor jarak tanpa henti untuk burung yang bermigrasi dengan terbang setidaknya 13.560 kilometer (8.435 mil) dari Alaska ke negara bagian Tasmania, Australia, kata seorang pakar burung, Jumat, 28 Oktober 2022.
Foto: Eric Woehler via AP
Godwit berekor bar terbang di atas Marion Bay di negara bagian Tasmania Australia pada 27 Desember 2013. Seekor godwit berekor muda tampaknya telah memecahkan rekor jarak tanpa henti untuk burung yang bermigrasi dengan terbang setidaknya 13.560 kilometer (8.435 mil) dari Alaska ke negara bagian Tasmania, Australia, kata seorang pakar burung, Jumat, 28 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seekor godwit muda tampaknya telah memecahkan rekor jarak tanpa henti untuk burung yang bermigrasi dengan terbang setidaknya 13.560 kilometer dari Alaska ke negara bagian Tasmania, Australia. Burung itu sebelumnya telah ditandai di Alaska selama musim panas Belahan Bumi Utara dengan chip GPS pelacak dan panel surya kecil.

Tim peneliti internasional berhasil mengikuti migrasi tahunan pertamanya melintasi Samudra Pasifik dengan bekal alat yang ditempelkan ke burung itu. Eric Woehler dari BirdLife Tasmania menyatakan, burung itu masih sangat muda, sehingga jenis kelaminnya tidak diketahui.

Baca Juga

Burung ini berusia sekitar lima bulan dan meninggalkan Alaska barat daya di Delta Yukon-Kuskokwim pada 13 Oktober. Data dari Institut Ornitologi Max Planck Jerman menunjukan, hewan kecil itu mendarat 11 hari kemudian di Teluk Ansons di pulau ujung timur laut Tasmania pada 24 Oktober.

Peta yang diterbitkan oleh Pukorokoro Miranda Shorebird Center Selandia Baru menunjukkan, burung itu mulai di jalur barat daya menuju Jepang kemudian berbelok ke tenggara di atas Kepulauan Aleutian Alaska. Burung itu kembali ke barat daya ketika terbang di atas atau dekat Kiribati dan Kaledonia Baru, lalu melewati daratan Australia sebelum berbelok langsung ke barat menuju negara bagian paling selatan Australia, Tasmania. Jejak satelit menunjukkan jarak tempuh 13.560 kilometer tanpa henti.

"Apakah ini kecelakaan, apakah burung ini tersesat atau apakah ini bagian dari pola migrasi normal spesies, kami masih belum tahu," kata Woehler yang merupakan bagian dari proyek penelitian.

Woehler mengatakan, para peneliti tidak tahu apakah burung terbaru yang dikenal dengan tag satelitnya 234684 terbang sendiri atau sebagai bagian dari kawanan. “Hanya sedikit burung yang telah ditandai, kami tidak tahu seberapa representatif atau tidaknya acara ini,” katanya.

"Mungkin separuh burung yang melakukan migrasi dari Alaska datang ke Tasmania secara langsung daripada melalui Selandia Baru atau mungkin satu persen atau mungkin ini yang pertama kali terjadi,” ujarnya.

Guinness World Records mencatat migrasi terlama yang dicatat oleh seekor burung tanpa berhenti untuk makan atau beristirahat sebagai 12.200 kilometer oleh godwit jantan ekor-bar bertanda satelit. Hewan ini terbang dari Alaska ke Selandia Baru.

Penerbangan itu dicatat pada 2020 sebagai bagian dari proyek penelitian berusia satu dekade yang sama. Dalam proyek ini melibatkan Fudan University Cina, Massey University Selandia Baru, dan Global Flyway Network. Burung yang sama juga telah memecahkan rekornya sendiri dengan penerbangan sejauh 13 ribu kilometer  pada migrasi berikutnya tahun lalu, meski Guinness belum mengakui prestasi itu.

Woehler mengatakan, burung dewasa berangkat dari Alaska lebih awal daripada burung remaja, sehingga burung yang ditandai tidak mungkin mengikuti sosok yang lebih berpengalaman ke selatan. Dia berharap dapat melihat burung itu setelah cuaca cerah di sudut terpencil Tasmania, dengan kondisi penerbang itu akan menjadi gemuk setelah kehilangan setengah berat badannya dalam perjalanannya. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement