Senin 31 Oct 2022 19:20 WIB

Sejumlah Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Atas Presiden Baru Brasil

Luiz Inacio Lula da Silva terpilih menjadi presiden Brasil.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula melambai kepada para pendukung yang berkumpul di Paulista Av. setelah dia mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden putaran kedua untuk menjadi presiden negara berikutnya, di Sao Paulo, Brasil, Minggu, 30 Oktober 2022. Di sebelah kanan adalah pasangannya Geraldo Alckmin.
Foto:

Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Lula, dan menyatakan harapannya untuk pengembangan lebih lanjut dari kerja sama Rusia-Brasil. Pekan lalu, presiden Rusia mengatakan Brasil adalah mitra paling penting negaranya di Amerika Latin, dan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan Lula dan lawannya, Bolsonaro.

Presiden Alberto Fernandez dari negara tetangga Argentina mengatakan kemenangan Lula membuka era baru bagi sejarah Amerika Latin. Masa harapan dan masa depan yang dimulai hari ini.

“Setelah begitu banyak ketidakadilan yang Anda alami, rakyat Brasil telah memilih Anda dan demokrasi telah menang," katanya.

Dalam pilpres putaran kedua Ahad (30/10/2022) pemimpin sayap kiri Brasil Lula da Silva menang tipis dari petahana sayap kanan Jair Bolsonaro. Hingga Ahad malam waktu setempat, Bolsonaro belum mengakui kekalahannya dan memicu potensi akan menentang hasil penghitungan suara akhir.

Mahkamah Agung Pemilihan Umum (TSE) menyatakan Lula sebagai presiden berikutnya dengan perolehan 50,9 persen suara melawan 49,1 persen untuk Bolsonaro. Pelantikan Lula yang berusia 77 tahun dijadwalkan pada 1 Januari.

Hasil pilpres Brasil ini adalah kebangkitan yang menakjubkan bagi mantan presiden sayap kiri dan pukulan telak bagi Bolsonaro, petahana Brasil pertama yang kalah dalam pemilihan presiden.

"Sejauh ini, Bolsonaro belum memanggil saya untuk mengakui kemenangan saya, dan saya tidak tahu apakah dia akan menelepon atau apakah dia akan mengakui kemenangan saya," kata Lula kepada puluhan ribu pendukung yang bergembira merayakan kemenangannya di Paulista Ave di Sao Paulo.

Lula menjadi presiden kelas pekerja pertama di negara itu pada 2002. Dia mengundurkan diri setelah dua periode pada 2010 dengan peringkat persetujuan mendekati 90 persen. Pada 2018, ia dipenjara atas tuduhan korupsi dan dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan tahun itu, yang kemudian dimenangkan oleh Bolsonaro.

Lula dibebaskan setelah 580 hari dan hukumannya dibatalkan dengan alasan bahwa dia diadili secara tidak adil oleh Sergio Moro, seorang hakim sayap kanan yang kemudian mengambil pekerjaan di kabinet Bolsonaro. Kembalinya Lula ke kekuasaan di Brasil mengikuti serangkaian keuntungan sayap kiri di Amerika Latin.

Gustavo Petro, yang menjadi presiden kiri pertama Kolombia setelah pemilihannya musim panas ini membagikan tweet sederhana. "Hidup Lula". Dia kemudian membagikan peta yang menunjukkan bahwa mayoritas negara Amerika Latin sekarang dipimpin oleh pemerintah kiri.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, juga dari kiri, mencicit: “Lula menang, orang-orang Brasil yang diberkati. Akan ada kesetaraan dan humanisme."

 

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menawarkan 'pelukan erat' kepada Lula. "Hidup orang-orang yang bertekad untuk bebas, berdaulat, dan mandiri! Hari ini di Brasil, demokrasi menang," katanya juga di Twitter.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement