REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Sekurangnya sebelas orang meninggal dunia karena berdesakan pada konser artis Fally Ipupa akhir pekan lalu di ibu kota Kinshasa, Republik Kongo. Korban tewas termasuk dua petugas polisi yang tengah bertugas mengamankan membludaknya orang di stadion tempat konser.
"Polisi telah mencatat 11 kematian, termasuk 10 orang akibat kehabisan napas karena terhimpit, dan tujuh dirawat di rumah sakit," kata Menteri Dalam Negeri Kongo Daniel Aselo Okito dalam sebuah pernyataan, Ahad (30/10/2022).
Koresponden Reuters yang hadir dalam konser mengatakan, Stadium of Martyrs di ibu kota Kinshasa penuh sesak melebihi kapasitas 80 ribu orang. Menurutnya beberapa penonton akhirnya memaksa masuk ke bagian VIP dan ruang khusus.
Pasukan keamanan sebelumnya menembakkan gas air mata untuk mencoba membubarkan massa yang melakukan kekerasan di jalan-jalan di luar stadion.
Polisi mengatakan, beberapa korban luka di konser merasa seperti tercekik kehabisan napas. Koridor stadion penuh sesak.
Banyak orang berkumpul menjelang konser karena ingin menonton sosok artis kelahiran Kinhasa itu. Ipupa memang telah mendapat pujian di Republik Demokratik Kongo, Eropa dan di tempat lain.
Jumlah akhirnya peserta di dalam stadion jauh melebihi jumlah yang dapat dikontrol oleh personel keamanan negara bagian dan swasta. Sementara Ipupa mengatakan terkejut mendengar adanya korban jiwa di konsernya.
"Ini menyakitkan bagi saya. Saya dari Kinshasa dan tentu saja saya ikut berduka atas duka para keluarga," katanya Ahad lalu.
Konser Ipupa di Prancis pada 2020 juga mengalami hal serupa. Saat itu polisi Prancis mengevakuasi stasiun kereta api Gare de Lyon di Paris. Insiden itu terjadi setelah orang-orang menyulut rusuh membakar beberapa spot menjelang konser Ipupa.