Rabu 02 Nov 2022 09:37 WIB

AS Prihatin Dengan Ancaman Iran pada Arab Saudi

Washington tidak akan segan untuk merespon ancaman Iran ke Arab Saudi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Arab Saudi membagikan data intelijen dengan AS. Intelijen itu memperingatkan serangan nyata Iran pada target Arab Saudi.
Foto: EPA-EFE/Iranian Army office
Arab Saudi membagikan data intelijen dengan AS. Intelijen itu memperingatkan serangan nyata Iran pada target Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) prihatin pada ancaman Iran ke Arab Saudi. Ia menegaskan Washington tidak akan segan untuk meresponnya bila diperlukan.

"Kami prihatin dengan gambar ancaman, dan kami masih menjaga kontak melalui jalur militer dan intelijen dengan Arab Saudi, kami tidak segan untuk bertindak dalam mempertahankan kepentingan dan mitra kami di kawasan," kata juru bicara tersebut di Dewan Keamanan Nasional AS, Selasa (1/11/2022).

Hal ini disampaikan setelah surat kabar Wall Street Journal melaporkan Arab Saudi membagikan data intelijen dengan AS. Intelijen itu memperingatkan serangan nyata Iran pada target Arab Saudi.

AS mengatakan Iran memasok drone ke Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina. Washington pun menahan negosiasi kesepakatan nuklir 2015 yang mantan Presiden AS Donald Trump tinggalkan 2018 lalu.

Beberapa pekan terakhir pemerintah Presiden Joe Biden berselisih dengan Arab Saudi setelah organisasi negara produsen minyak OPEC+ memutuskan memangkas produksi minyak. Keputusan ini dikhawatirkan akan menaikan harga bensin di AS.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement