REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memiliki "kepercayaan penuh" pada Turki dalam menghidupkan kembali kesepakatan gandum Ukraina, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada Senin (31/10/2022).
"Kami sangat percaya pada Turki dalam hal Inisiatif Gandum di Laut Hitam," kata Price pada sebuah konferensi pers.
Price memberikan pernyataan tersebut saat memberi tanggapan atas pertanyaan soal pendapat AS tentang upaya Turki untuk menghidupkan kembali kesepakatan dan apakah AS memiliki keyakinan pada Turki dan kemampuannya untuk melakukan itu.
Dia mengatakan para pihak dalam perjanjian - Ukraina, PBB, Turki dan Rusia - hingga akhir pekan telah bekerja sama secara efektif selama beberapa bulan untuk memfasilitasi pengiriman 9,5 juta metrik ton biji-bijian ke seluruh dunia.
“Kami menghargai upaya dalam peran yang dimainkan Turki dalam hal JCC (Pusat Koordinasi Bersama), ketika menyangkut inisiatif ini secara lebih luas,” kata Price, merujuk pada badan yang didirikan di Istanbul dengan pejabat dari Turki, Rusia dan Ukraina untuk mengawasi pengiriman biji-bijian dari Ukraina.
Dia juga berterima kasih kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas peran yang dia mainkan dalam menyatukan kesepakatan dan membantu mengawasi inisiatif tersebut.
Pada Sabtu, Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan untuk mengekspor gandum Ukraina setelah serangan terhadap armadanya di Laut Hitam.
Turki, PBB, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian pada 22 Juli di Istanbul untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari.