REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Sekretaris Jenderal Liga Negara-Negara Arab Ahmed Aboul Gheit menyerukan untuk mengakhiri krisis di Suriah. Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan pada 2011 karena tindakan yang dilakukan rezim terhadap revolusi rakyat.
"Perkembangan di Suriah masih membutuhkan upaya perintis Arab,” kata Aboul Gheit selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-31 pada Selasa (1/11/2022).
"Hal ini diperlukan untuk menunjukkan fleksibilitas dari semua pihak sehingga keruntuhan ekonomi dan blokade politik dapat dihilangkan. Suriah harus terlibat dalam lingkungan Arabnya," ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.
Aboul Gheit menyinggung tantangan negara Arab lainnya dan cara untuk menyelesaikannya, termasuk krisis di Libya dan Yaman, serta masalah Palestina. Dia mengatakan, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah KTT Arab-China pada Desember mendatang dan KTT Arab-Afrika kelima pada 2023.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pidato pembuka KTT Liga Arab itu mengapresiasi dengan menyebut, Liga Arab merupakan salah satu organisasi regional yang memiliki peran penting dalam memajukan perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia. Dia menyerukan persatuan di seluruh wilayah tanah Arab.
“Perpecahan membuka pintu bagi asing, non-Arab, campur tangan, terorisme, manipulasi, dan perselisihan sektarian. Tetapi bersatu, kepemimpinan Anda dapat membentuk kawasan yang memanfaatkan potensinya yang sangat besar dan berkontribusi pada perdamaian dan keamanan global," katanya dikutip dari UNNews.
Selain itu, sekjen PBB ini memberikan perhatian pada penderitaan rakyat Palestina yang terus berlanjut. Dia menggarisbawahi posisi jelas PBB bahwa perdamaian harus maju dan pendudukan harus diakhiri.
"Tujuan bersama kami tetap dua Negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam damai dan keamanan, dengan Al-Quds/Yerusalem sebagai ibu kota kedua Negara," kata Guterres.
KTT Liga Arab sendiri dimulai di ibu kota Aljazair, Aljir, pada Selasa. Acara yang berlangsung dua hari itu adalah yang pertama sejak 2019 karena merebaknya pandemi virus korona. Tunisia adalah yang terakhir menjadi tuan rumah KTT pada 2019.