Kamis 03 Nov 2022 15:51 WIB

Peneliti BRIN: Wilayah Rob di Pesisir Kabupaten Pekalongan Meluas

Dari 2011 sampai 2021, terlihat peningkatan wilayah banjir rob di Pekalongan, Jateng.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga menanam bibit bakau di Pesisir Pantai Kandang Panjang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (21/9/2022).
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Warga menanam bibit bakau di Pesisir Pantai Kandang Panjang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (21/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Galdita A Chulafak memaparkan, wilayah genangan banjir pasang atau rob di daerah pesisir Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengalami perluasan dalam beberapa tahun terakhir, dengan intervensi dilakukan untuk mengatasinya.

Galdita menjelaskan, berdasarkan pantauan penginderaan jauh dari 2011 sampai 2021 terlihat peningkatan wilayah banjir rob. "Di tahun 2011, wilayah genangan belum terlalu besar dan dari tahun ke tahun hingga 2017 itu terjadi genangan yang cukup besar di wilayah sekitar Desa Bandengan," jelas Galdita dalam diskusi virtual diikuti dari Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Setelah itu, pemerintah melakukan pembangunan tanggul dan banjir rob mulai teratasi di wilayah tersebut. Galdita menyoroti, terdapat permasalahan yang muncul di wilayah lain tepatnya di sekitar Desa Pecakaran yang mulai mengalami penambahan genangan akibat rob.

Dia juga mengemukakan, dalam perbandingan garis pantai antara periode 1988 sampai 2021, memperlihatkan telah terjadi abrasi atau pengikisan pantai di wilayah pesisir Pekalongan. Secara khusus, Galdita mencontohkan, bagaimana abrasi berdampak kepada penduduk sekitar pesisir, dengan berkurangnya kepala keluarga yang tinggal di wilayah Dusun Simonet di Kabupaten Pekalongan.

Perbandingan penginderaan jauh dari periode 2003 sampai dengan 2021 memperlihatkan berkurangnya wilayah pesisir akibat abrasi dan banjir rob yang terjadi di wilayah tersebut. "Tadinya ada sekitar 40 KK namun sampai 2022 hampir semua warga di sana, kalau tidak salah tinggal satu KK, sudah direlokasi karena terjadinya banjir rob dan abrasi," kata Galdita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement